KABUPATEN BANDUNG – Sebanyak 9.285 rumah di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terendam banjir, pada Selasa (31/3/2020). Selain itu, sekira 15.639 KK atau 56.251 jiwa terdampak banjir dan memaksa sedikitnya 76 KK/315 jiwa yang terdiri dari 24 balita dan 28 lansia mengungsi.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mengatakan, berdasarkan laporan BPDB Bandung, Kecamatan Dayuehkolot menjadi wilayah paling parah terdampak banjir. Sebanyak 5.688 KK atau 19.696 jiwa yang tersebar di 3 desa yakni Desa Dayeuhkolot, Desa Citeureup, dan Kelurahan Pasawahan terdampak banjir sejak Senin (30/3).
“Banjir di Dayeuhkolot juga merendam sebanyak 4.092 rumah, 8 tempat ibadah dan 2 sekolah, dengan rata-rata tinggi muka air sekitar 10-280 sentimeter (cm). Banjir tersebut memaksa 33 KK/111 jiwa mengungsi,” kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (31/3/2020).
Ia melanjutkan, di Kecamatan Baleendah terdapat 5.515 KK atau 20.518 jiwa yang tinggal di Kelurahan Andir dan Baleendah terdampak banjir. Sebanyak 4.439 rumah, 26 sekolah, dan 38 tempat ibadah terendam banjir dengan rata-rata ketinggian air 20-290 cm di wilayah tersebut.
Selanjutnya di Kecamatan Bojongsoang ada 965 KK atau 2812 jiwa terendam banjir. Sebanyak 45 rumah di Desa Bojongsoang, Desa Bojongsari, dan Desa Tegaluar terendam dengan rata-rata ketinggian air 40-190 cm.
“Banjir di wilayah itu juga menyebabkan 1 warga meninggal dunia karena terpeleset saat hendak mengungsi,” kata Agus.
Banjir selanjutnya merendam dua Desa yakni Desa Tarajusari dan Desa Tanjungsari di Kecamatan Banjaran dengan rata-rata TMA 30-120 cm. Banjir di wilayah itu membuat 59 KK terdampak.