"Kita kejar dan dapati mobilnya di Cileungsi, Bogor, di dalam mobilnya itu bukan yang bersangkutan (pelaku F), namun demikian ternyata orang tua (bapak kandung) dari saudara F," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri, saat ditemui di Mapolrestabes Bandung, Rabu 6 Mei.
Ayah Ferdian pun, lanjut Galih tidak kooperatif. Pasalnya ia enggan memberitahu keberadaan anaknya itu. Polisi pun hingga kini, masih terus memeriksa bapa Ferdian, guna pengembangan penyelidikan.
"Intinya orang tuanya tetap melindungi anaknya jadi tidak memberitahukan keberadaan anaknya. Saat ini yang bersangkutan kita periksa intensif sebagai saksi," ucap dia.
Motif Prank
Aksi prank yang dimotori Ferdian Paleka (FP) bersama dua rekannya, terungkap hanya untuk menambah subcriber, pada akun FP di media sosial Youtube.
Hal tersebut terungkap, saat polisi melakukan pemeriksaan terhadap salah satu terperiksa berinisial TF (Tubagus Fahddinar).
"Mereka motivasinya hanya untuk nambah konten nambah subcriber," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri, saat dihubungi via sambungan teleponnya, Selasa 5 Mei.
Bukan Ferdian yang Inisiasi Prank
Dalam pembuatan video prank tersebut, terdapat tiga orang. Mereka Tubagus Fahddinar, Ferdian Paleka dan Aidil. Ide untuk membuat konten tersebut bukan berdasarkan kemauan Ferdian melainkan, kemauan Aidil
"Kemudian diaminkan dan dibuat lalu di-upload video tersebut," katanya.
Setelah sempat dicari ke rumahnya, Ferdian dan Aidil tak kunjung dapat ditemukan. Polisi pun menjadikannya keduanya buron dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Guna memperkecil pelarian keduanya, Satreskrim Polrestabes Bandung, telah mengirimkan foto dan identitas Ferdian dan Aidil ke seluruh jajaran polres.
"Sudah kita kirimkan yah, kepada jajaran," kata Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Galih Indragiri, saat dihubungi via ponselnya, Kamis 2 Mei.