ROTTERDAM - Enam pria ditangkap setelah tujuh peti kemas yang diubah menjadi ruang penyiksaan ditemukan oleh polisi di Belanda. Peti kemas itu ditemukan di Wouwse Plantage, selatan Rotterdam, setelah polisi Prancis membobol telepon terenkripsi yang digunakan oleh penjahat.
Polisi Belanda mengatakan peti kemas itu ditemukan sebelum digunakan, dan calon korbannya sekarang bersembunyi.
Di dalam peti kemas itu polisi menemukan kursi dokter gigi dengan tali dan borgol. Mereka juga menemukan sebuah bangunan di Rotterdam yang diyakini digunakan sebagai basis kriminal lainnya.
Diwartakan BBC, para tersangka ditangkap pada 22 Juni setelah operasi kepolisian Prancis-Belanda untuk menyusup ke dalam sistem telepon terenkripsi EncroChat.
EncroChat, yang sekarang telah dilarang, berpusat di Prancis dan diperkirakan memiliki 60.000 pelanggan. Menurut situs webnya, aplikasi itu beroperasi pada ponsel Android yang dimodifikasi dan menyediakan "komunikasi aman yang bebas kekhawatiran".
Foto: Politie Landelijke Eenheid.
Pelanggan dapat mengakses fitur seperti pesan penghancuran diri, yang dihapus dari perangkat penerima setelah jangka waktu tertentu.
Geng diyakini telah menggunakan perangkat untuk merencanakan serangan terhadap kelompok-kelompok saingan, merencanakan cara-cara menagih hutang narkoba dan mengatur pencucian uang.
Polisi menyadap jutaan pesan termasuk salah satu tersangka, seorang pria berusia 40 tahun dari Den Haag. Penyelidik dapat mengakses kontaknya melalui telepon Encrochat.
Setelah menemukan peti kemas di Wouwse Plantage, dekat perbatasan Belgia pada April, polisi mengawasi daerah itu dan menemukan bahwa beberapa pria sedang mengerjakan peti kemas itu hampir setiap hari. Ketika peti kemas itu hampir selesai dikerjakan, tim penyelidik memutuskan untuk melakukan intervensi.
Baca Juga: Peringati Hari Lahir Pancasila, Pengawas KKP Lakukan Upacara Bawah Laut