Polisi mencatat bahwa investigasi terbukti sangat sulit karena organisasi itu sebenarnya "tidak bisa ditembus" dengan anggota sekte menunjukkan kesetiaan yang luar biasa. Banyak anggota kultus telah menderita "kerusakan psikologis yang terus menerus," dan beberapa bahkan mengalami cacat mental secara permanen.
Kultus itu diyakini aktif setidaknya sejak 1980-an, ketika organisasi itu dibentuk setelah penggabungan dua sekte yang lebih kecil. Sekte itu tetap diawasi oleh pihak berwenang selama beberapa dekade, sampai salah satu korban berhasil mengatasi sebagian ketergantungannya pada organisasi dan memberi tahu polisi tentang kegiatan kultus tersebut.
Sampai sekarang, 26 orang sedang diselidiki atas kegiatan kultus itu, dan jumlahnya kemungkinan akan bertambah, mengingat bahwa organisasi tersebut aktif selama beberapa dekade. Jumlah total korban kultus sejauh ini belum bisa ditetapkan.
(dka)