Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PM Jepang Dikecam Karena Pidato "Identik" di Peringatan Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 13 Agustus 2020 |16:50 WIB
PM Jepang Dikecam Karena Pidato
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (Foto: Reuters)
A
A
A

TOKYO - Penyintas bom atom Jepang, yang dikenal sebagai hibakusha, mengecam Perdana Menteri Shinzo Abe karena diduga menyampaikan pidato yang hampir identik pada dua acara peringatan serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki.

Abe dituduh menganggap remeh kekhawatiran para penyintas setelah aplikasi plagiarisme mengidentifikasi pidatonya yang disampaikan dalam dua acara peringatan yang hanya berselang tiga hari 93 persen identik.

Total ada 17 kalimat dengan 12 sama persis satu sama lain, demikian diwartakan Daily Mail.

BACA JUGA: Jepang Peringati 75 Tahun Jatuhnya Bom Atom Hiroshima

Menurut Guardian, paragraf pembukaan menyebutkan nama masing-masing kota, dan berlanjut: “Saya dengan hormat menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada jiwa dari sejumlah besar korban bom atom.

Satu-satunya perbedaan antara kedua bagian ini adalah nama setiap upacara.

Pernyataan penutup dalam setiap pidato persis sama, dengan Abe yang menyatakan: “Saya berjanji bahwa Jepang akan melakukan upaya maksimal untuk mewujudkan dunia yang bebas senjata nuklir dan perdamaian abadi.”

Kedua upacara tersebut diadakan pada peringatan 75 tahun bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, dan Nagasaki tiga hari kemudian yang menewaskan 140.000 orang dan 74.000 orang.

BACA JUGA: Pakar Inggris: Ledakan Beirut Terbesar Ketiga Setelah Bom Hiroshima dan Nagasaki

Mainichi Shimbun melaporkan bahwa kedua pidato itu telah membuat marah banyak penyintas bom atom di kedua kota tersebut. Ditambahkan bahwa pidato Abe di dua acara tahunan tersebut juga hampir sama pada 2018 dan 2019.

Koichi Kawano, kepala dewan penghubung hibakusha pusat gerakan perdamaian Prefektur Nagasaki mengatakan bahwa “pidato itu sama setiap tahun”.

“’Dia berbicara omong kosong dan pergi, seolah berkata, ‘Sudah ya. Selamat tinggal'. Dia hanya menukar kata 'Hiroshima' menjadi 'Nagasaki'. Dia meremehkan korban bom atom,” kata pria berusia 80 tahun itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement