JAKARTA - Pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) akan ditentukan oleh suara elektoral dari sekira selusin negara bagian yang dikategorikan sebagai swing states, negara bagian yang tidak memiliki, atau hanya memiliki kecenderungan kecil, terhadap salah satu partai pengusung calon presiden.
Negara-negara bagian ini akan memainkan peran penting dalam memberikan 270 suara Electoral College yang diperlukan kedua capres untuk duduk di ruang oval di Gedung Putih. Berikut beberapa negara bagian tersebut, menurut analisis Reuters:
BACA JUGA: Mengenal Electoral College dan Swing States
Florida
Suara elektoral: 29
Tidak ada partai atau calon presiden yang dominan di Florida, menjadikannya negara bagian yang sangat diperebutkan. Trump memenangi suara elektoral di negara bagian ini saat terpilih sebagai Presiden AS dalam pemilihan presiden (Pilpres AS) 2016.
Georgia
Suara elektoral: 16
Seperti juga Florida, Negara Bagian Georgia juga berstatus toss up atau sulit diprediksi siapa yang akan menang antara Biden dan Trump.
Trump menyapu bersih 16 suara elektoral di Georgia saat menang atas Hillary Clinton pada Pilpres AS 2016.
North Carolina
Suara elektoral: 15
North Carolina juga berstatus toss up, meski Trump menyapu bersih suara elektoral di negara bagian ini saat memenangi Pilpres AS 2016.
BACA JUGA: Mengenal Sistem Early Voting dalam Pemilihan Umum AS
New Hampshire
Suara elektoral: 4
Negara Bagian New Hampshire condong ke Demokrat meski tidak terlalu besar. Pada 2016 Hillary Clinton menang telah atas Trump di New Hampshire.
Ohio
Suara elektoral: 18
Ohio adalah negara bagian toss up, antara Trump dan Biden. Pada 2016, Trump memenangi Ohio atas Hillary Clinton.