Orang asing juga merasakan nuansa santai Plovdiv yang unik. Dalam akun perjalanannya tahun 1906, penjelajah Inggris, John Foster Fraser terpesona oleh laju kehidupan di Plovdiv yang saat itu disebut Philippopolis.
Ini yang dia tulis saat itu:
"Bayangkan momen ini. Taman dengan banyak lampu. Di bawah pepohonan, terdapat meja yang tak terhitung banyaknya. Di sana seluruh Philippopolis menyeruput kopi, minum bir, bersulang minuman anggur satu sama lain.
Di salah satu ujung taman itu ada panggung kecil. Ada sebuah band Hungaria yang bermain dengan emosional…Saat itu Minggu malam dan Philippopolis sedang bersenang-senang."
Eropa
Warga Plovdiv merayakan anugerah Kota Kebudayaan Eropa yang diterima kota mereka tahun 2014.
Saat saya mengobrol dengan Mancheva dan Kapusheva tentang aylyak, mereka terus-menerus mengulang satu gagasan.
Mereka menyebut aylyak adalah budaya menemukan ruang di hari yang sibuk untuk minum kopi. Ini berkaitan dengan menemukan celah di kota, baik gang, taman kecil, bangku, atau tempat dapat berkumpul dengan teman, bermain musik, minum bir, atau mengobrol.
Aylyak adalah memberi ruang bagi orang lain saat Anda berkomunikasi. Dan, seperti yang dikatakan Georgiev kepada saya, ini tentang menemukan ruang kebebasan di tengah kesulitan hidup.
Bagi mereka yang telah mengembangkan kemampuan menjalankan aylyak, seperti Mancheva dan Kapusheva, tidak ada cara hidup yang lebih baik.
Setelah beberapa hari di Plovdiv, saya kehilangan skeptisme dan belajar bagaimana melakukan menjalankan budaya aylyak. Saya menghabiskan waktu di jalanan. Saya santai saja.
Dan anehnya, saya merasa tidak menjalankannya secara tepat, hanya sekedar melakukannya tanpa stres.
Menjelang akhir masa tinggal di kota itu, saya bertanya-tanya apakah Plovdiv memiliki sesuatu untuk ditawarkan ke seluruh dunia.
Saya mengirim email kepada penulis Bulgaria, Filip Gyurov, yang meneliti aylyak sebagai filosofi kehidupan dan sebagai alternatif pertumbuhan ekonomi. Tema itu adalah bagian dari tesisnya di Universitas Lund.
"Kehidupan tidak cuma tentang keramaian dan hiruk pikuk kota besar, kebutuhan membeli mainan teknologi terbaru atau melakukan panjat sosial," kata Gyurov.