Dijelaskan, Arca yang berhasil ditemukan tersebut memiliki motif manusis dengan posisi duduk lengkap dengan ukiran hiasan kepala. Arca yang diduga berkaitan erat dengan ketokohan tersebut ditemukan dipermukaan tanah pada sisi Timur Area Megalitik 5 Situs Srobu dengan dimensi panjang 60 cm, lebar 24 cm, dan tebal sekitar 5 cm.
“Ciri-ciri berupa bentuk muka bulat, kedua mata bulat, alis melengkung, hidung besar, pada bagian pipi tampak seperti taring melengkung (hiasan yang ditusuk pada hidung seperti yang dapat dilihat pada masyarakat etnografi Papua), mulut dengan bibir yang terkatup, bagian kepala menggunakan mahkota dari susunan daun yang mengembang ke atas,”terangnya.
Lalu, bagian leher arca tertutup gambar tangan menekuk dengan jari-jari terjulur ke tengah dada, di bagian bawah telapak terdapat hiasan membulat, kedua lutut yang ditekuk dan tampak kedua kaki arca dengan pola telapak kaki dengan ujung jari-jari yang saling berhadapan.
“Penggambaran arca itu secara umum dalam posisi duduk dengan kaki ditekuk di depan dada, keadaan itu memiliki kemiripan dengan kondisi mumi jenazah manusia di Wamena. Karena ini berkaitan dengan penguburan, dan tradisi ini masih dipakai kala itu. Di situs ini ada juga ditemukan kerangka manusia yang dimakamkan dengan posisi terlipat didalam perigi,”katanya.
Dirinya meyakini, arca-arca tersebut digunakan sebagai sarana pemujaan bagi leluhur. Penguburan dan pemujaan pada masa prasejarah bisa disebut satu kontek. Dan arca –arca ini diyakini juga memiliki ketokohan dengan status sosial tertentu. Jumlah kerangka individu manusia yang ditemukan sebanyak 11 individu yang tidak utuh, sementara dari tengkorak ditemukan sebanyak 6 tengkorak manusia modern.