Langkah ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan bermotor di pusat kota sekaligus mencegah aksi konvoi dan balapan liar yang dilakukan warga untuk mengekspresikan kegembiraan menyambut Natal.
Budianto mengaku di beberapa ruas jalan penyekatannya tidak terlalu ketat. Polisi hanya membatasi dan tidak memberikan ijin bagi pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm maupun knalpot kendaraannya tidak memiliki saringan.
"Kalau pengendaranya tidak menggunakan helm maka tidak diijinkan masuk ke pusat kota. Begitu juga sepeda motor yang sudah dilepas saringan knalpotnya dan suaranya bising," katanya.
Ia akui, pembatasan itu guna mencegah kerumunan warga yang ingin merayakan Natal di pusat kota Ambon.
Perayaan Natal tahun ini di Ambon terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, selain karena penerapan protokol kesehatan secara ketat saat ibadah dan misi persiapan Natal, juga tidak diwarnai pesta kembang api dan petasan.
Berbeda dari tahun sebelumnya di mana pesta kembang api bisa berlangsung lebih dari satu jam, namun pada perayaan Natal tahun ini kembang api hanya terlihat dari beberapa kawasan saja dan itu pun hanya sebentar saja, karena warga mengikuti anjuran pemerintah maupun pimpinan agama untuk merayakan suka cita Natal dengan kesederhanaan.
(Awaludin)