Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Masa Kepresidenan Trump, dari Jaket Melania Bertuliskan "Saya Benar-benar Tak Peduli' hingga Kontroversi Tak Henti

Sazili Mustofa , Jurnalis-Rabu, 20 Januari 2021 |08:19 WIB
Masa Kepresidenan Trump, dari Jaket Melania Bertuliskan
Ibu Negara Melania Trump mengenakan jaket milenial.(Foto:Reuters)
A
A
A

Trump meninggalkan acara sebelum para pemimpin lainnya dan mengklaim bahwa Amerika Serikat "seperti celengan yang dirampok semua orang".

Banyak spekulasi dan kritik luas atas pesan apa yang ingin dikirim oleh Trump dengan mengenakan jaket dalam perjalanan itu, terutama pada saat presiden mendapat kecaman karena kebijakannya memisahkan anak-anak dari orang tua mereka di perbatasan. Juru bicara Trump mengatakan pada saat itu, "tidak ada pesan tersembunyi" di balik jaket itu.

Namun, Melania Trump kemudian mengakui bahwa itu adalah pesan. "Untuk orang-orang dan media sayap kiri yang mengkritik saya. Saya ingin menunjukkan kepada mereka bahwa saya tidak peduli. Anda bisa mengkritik apapun yang ingin Anda katakan. Tapi itu tidak akan menghentikan saya untuk melakukan apa yang saya rasa benar," tukas Melania Trump dilansir BBC News Indonesia.

Ia melanggar protokol tradisional dengan tidak menunggu perkenalan dari Ketua DPR sebelum memulai pidatonya. Banyak orang di media sosial mengira persaingan politik antara Ketua DPR dan presiden terekam dalam gambar ini. Foto yang disebut "tepuk tangan Pelosi" itu dengan cepat menjadi viral.

Trump masuk ke sisi utara garis demarkasi militer yang memisahkan Korea Utara dan Selatan pada Juni 2019. Dengan melakukan itu, dia menjadi presiden AS pertama yang melewati batas.

Keputusan Trump untuk bertemu Kim Jong-un tanpa prasyarat belum pernah terjadi sebelumnya dan mengejutkan dunia, terutama setelah pasangan itu sebelumnya saling menghina dan mengancam.

Terlepas dari hubungan antara kedua pemimpin itu yang tampak semakin akrab, kemajuan konkret pada negosiasi program nuklir Korea Utara tampak terbatas dan KTT kedua di Hanoi pada 2019 gagal setelah AS menolak tuntutan Pyongyang untuk pencabutan sanksi.

Bintang acara realitas televisi itu mendapat perhatian Trump saat mengkampanyekan perubahan pada sistem peradilan AS. Pada 2018, dia melobi pemerintahan Trump atas nama seorang nenek yang dipenjara seumur hidup. Alice Johnson kemudian diberikan grasi dalam sebuah keputusan oleh Trump yang menarik banyak perhatian .

Presiden Trump telah memberikan pengampunan kepada 94 orang, dan ada spekulasi dia mungkin akan memaafkan 100 orang lainnya sebelum dia meninggalkan jabatannya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement