WASHINGTON, DC - Setiap presiden baru Amerika Serikat (AS) akan memberi sentuhan pribadinya di Ruang Oval Gedung Putih, tak terkecuali Joe Biden. Cara pria itu mendekorasi tempatnya bekerja di Gedung Putih mengungkap banyak hal.
Setelah resmi dilantik pada 20 Januari 2021, Biden mengisi Ruang Oval dengan sejumlah lukisan dan patung—beberapa di antaranya sosok berpengaruh dalam sejarah Amerika Serikat.
"Penting bagi Presiden Biden untuk memasuki Ruang Oval yang tampak seperti Amerika dan mulai menunjukkan tampilan akan seperti apa dirinya sebagai presiden," kata Ashley Williams, deputi direktur operasi Ruang Oval kepada harian The Washington Post dalam tur eksklusif.
Biden merombak total dekorasi Ruang Oval, setelah selama empat tahun dipakai pendahulunya, Donald Trump.
Hilang sudah lukisan potret Andrew Jakckson, presiden ketujuh AS dan seorang populis yang kerap disanjung Trump dan juga pernah menghadapi penolakan meski tidak dimakzulkan.
Potret Jakcson, di sisi kiri meja presiden, telah diganti dengan potret Benjamin Franklin, salah seorang pendiri AS yang juga penulis terkemuka, ilmuwan, dan filsuf.
The Washington Post menulis bahwa keberadaan potret Franklin diniatkan sebagai simbol tekad Presiden Biden untuk mengikuti sains dalam upaya penanganan pandemi Covid-19.
Dari mejanya, Biden akan melihat patung Pendeta Martin Luther King Jr dan Robert F Kennedy—dua pria yang pengaruhnya pada gerakan hak sipil sering disebut-sebut Biden.
Patung lainnya yang diletakkan di dalam Ruang Oval mencakup sosok kunci dalam gerakan hak sipil, Rosa Parks.
BACA JUGA: Joe Biden Resmi Menjadi Presiden Ke-46 AS
Ada pula patung kuda karya Allan Houser dan penunggang kuda Chiricahua Apache yang pernah dimiliki Senator Hawaii dari Partai Demokrat Daniel Inouye.
Di atas perapian, tergantung potret besar Franklin D Roosevelt, presiden yang memimpin AS melewati masa Depresi Besar dan Perang Dunia Kedua.