Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Usai Laporkan Kasus Kekerasan Seksual, Mahasiswi Kedokteran Ini Tewas

Ahmad Islamy Jamil , Jurnalis-Rabu, 03 Februari 2021 |09:51 WIB
Usai Laporkan Kasus Kekerasan Seksual, Mahasiswi Kedokteran Ini Tewas
Ilustrasi mayat (Foto: Shutterstock)
A
A
A

 MEKSIKO CITY - Seorang mahasiswi kedokteran ditemukan tewas dicekik di rumahnya.

Insiden tersebut terjadi hanya beberapa pekan setelah perempuan muda itu melaporkan serangan seksual yang dialaminya ke polisi.

Korban bernama Mariana Sanchez Davalos (24). Dia adalah mahasiswa kedokteran dan lulusan ahli bedah yang bekerja di sebuah klinik di Kota Ocosingo, Negara Bagian Chiapas. Kota itu terletak di bagian selatan Meksiko.

Dia ditemukan tewas di rumahnya pada 28 Januari. Menurut polisi, hasil autopsi mengungkapkan, Davalos dicekik sampai mati. Akan tetapi, tidak ada tanda-tanda kekerasan atau pelecehan seksual lainnya terhadap korban.

Media Meksiko melaporkan, beberapa pekan sebelum kematiannya, Davalos melaporkan ke polisi ihwal serangan seksual terhadapnya yang dilakukan salah satu penduduk setempat. Namun, kasus tersebut tidak pernah diselidiki aparat.

(Baca juga: Fauci: CDC Mungkin Akan Rekomendasikan Gunakan Dua Masker untuk Hindari Covid-19)

Dia kemudian meminta Universitas Otonomi Nasional Chiapas—institusi yang memberi penugasan kepada korban di klinik kota itu—agar memindahkannya ke lokasi lain. Namun, Davalos malah diberikan satu bulan cuti oleh pihak kampus, sedangkan permintaannya untuk pindah kerja ke tempat lain malah diabaikan.

Tidak jelas apakah korban juga memberi tahu pihak universitas tentang kekerasan seksual terhadapnya, yang sebelumnya dia laporkan ke polisi.

(Baca juga: Merinding, Surat Lawas Tahun 1969 Ini Meramalkan Masa Depan, Termasuk Kehadiran Zoom)

Teman-temannya mengatakan, menjadi korban pelecehan secara fisik dan psikis serta bertahan selama sepuluh hari tanpa penghasilan, membuat Davalos mengalami depresi yang menyedihkan. Kelompok hak asasi perempuan di Meksiko pun menyatakan kemarahan mereka atas kematian Davalos.

Polisi sedang menyelidiki kematiannya sebagai femisida (pembunuhan terhadap perempuan), setelah hasil autopsi mengungkapkan bahwa dia dicekik sampai mati oleh pelaku—yang belum terungkap identitasnya.

Komite Mahasiswa Kedokteran Negeri Chiapas (CEMECH) menuntut Direktur Fakultas Kedokteran Universitas Otonomi Nasional Chiapas, Dr Manuel Velasco Suárez, menjelaskan minimnya perhatiannya kampus terhadap masalah yang dihadapi mahasiswinya.

“Ini bukan pertama kalinya situasi seperti ini terjadi. Banyak mahasiswi mengalami pelecehan serupa selama menjalani magang atau layanan sosial (di klinik atau RS),” ungkap CEMECH dalam pernyataannya, dikutip dari The Sun, Rabu (3/2).

Kementerian Kesehatan Meksiko mengecam keras pembunuhan Davalos. “Pelecehan seksual dan serangan seksual adalah perilaku yang tidak dapat diterima yang sangat merugikan martabat orang. Para anak perempuan, remaja, dan perempuan dewasa adalah yang kelompok paling terpengaruh oleh perilaku itu,” ujar Menteri Kesehatan Dr Jorge Alcocer Varela.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement