JAKARTA - Penangkapan Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar, bikin heboh. Namun, di balik kasus narkoba yang menjeratnya, Kompol Yuni rupanya juga menorehkan sejumlah prestasi yang cukup gemilang.
Kompol Yuni diketahui dikenal sebagai polwan berprestasi menyusul kesuksesannya memberantas sejumlah kasus narkoba. Bahkan, dengan keahliannya dalam bela diri Judo, Dewi tak segan melakukan kontak fisik untuk melumpuhkan para pelaku kejahatan.
Bila dirunut, Kompol Yuni tercatat pernah menjadi Kasat Narkoba Polres Bogor serta bertugas di Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar, dan menjadi Kapolsek Astana Anyar sebelum ia ditangkap terkait penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Selain itu, dia ternyata juga cukup aktif bermedia sosial. Tercatat, postingan Dewi sudah mencapai 1.734 postingan di akun Instagramnya dengan jumlah follower mencapai 12.500.
Ia kerap mem-posting foto-fotonya. Tak sedikit foto yang menunjukkan dirinya sebagai sosok perempuan tangguh dan berani, seperti saat dia mengendarai motor besar. Tetapi, ketangguhan dan kelembutan hati Dewi itu kini seakan sirna saat masyarakat mengetahui bahwa dirinya diduga menyalahgunakan narkoba.
Namun, di balik ketangguhannya, polwan cantik kelahiran Porong, 23 Juni 1971 silam itu tetaplah seorang perempuan yang berhati lembut. Dalam pengakuannya, dia kerap tak mampu menahan kerinduan untuk bertemu sang buah hati yang selama ini tinggal terpisah.
Baca Juga : Sosok Ibu Tangguh Berhati Lembut, Sisi Lain Kapolsek Astana Anyar yang Ditangkap karena Narkoba
Baca Juga : Polisi Pakai Narkoba, Kadiv Propam: Karir Tamat dan Hidup Melarat!
Dikutip dari akun Youtube Global TV, Dewi seorang ibu dengan dua buah hati yang tinggal berjauhan. Selama ini, Dewi tinggal di Kota Bandung sedangkan kedua buah hatinya di Kota Bogor. Diketahui, Dewi sempat menjabat Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Bogor Kota.
Yuni mengaku, kerinduannya dapat terobati kala sang buah hati menelepon dirinya sekadar untuk menanyakan apakah dirinya akan pulang ke Bogor atau tidak, hingga hal sepele lainnya seperti sudah makan atau belum.