Koalisi pimpinan AS yang dikerahkan di Irak sejak 2014 untuk membantu pasukan lokal memerangi jihadis juga mengoperasikan pangkalan di dekat kedutaan Amerika.
"Koalisi melaporkan tidak ada kerusakan atau cedera," kata juru bicara koalisi Wayne Marotto di Twitter.
Militer mengatakan setidaknya satu roket lainnya jatuh ke daerah pemukiman terdekat di Harithiya.
Seorang penduduk daerah itu mengatakan roket itu merusak kompleks parkir bertingkat hanya beberapa meter dari rumahnya.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi militer mengatakan telah menemukan landasan peluncuran di distrik utara Baghdad.
Kedutaan Besar AS sering menjadi sasaran serangan roket selama pemerintahan mantan Presiden AA Donald Trump. serangan mereda dalam beberapa minggu sebelum Presiden AS Joe Biden menjabat dan baru-baru ini serangan pun dilanjutkan.
Pada Senin (22/2), AS mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Iran atas sekutunya di Irak setelah tembakan roket menghantam kedutaan besar AS di Baghdad, tetapi bersikeras itu tidak akan ditarik ke dalam eskalasi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan AS 'marah' dengan serangan baru-baru ini di Irak.
"Kami akan meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan proksi yang menyerang Amerika,” terangnya.
“Apa yang tidak akan kami lakukan adalah menyerang dan mengambil risiko eskalasi yang terjadi di tangan Iran dan berkontribusi pada upaya mereka untuk lebih mengguncang Irak," kata Price kepada wartawan.