Banjir mengakibatkan sejumlah infrastruktur di wilayahnya mengalami kerusakan seperti tanggul penahan tanah, saluran air, jembatan, hingga jalan desa yang sempat terputus aksesnya. Sedikitnya 20 rumah mengalami kerusakan mulai rusak ringan, sedang, hingga berat dengan kerugian mencapai Rp15 juta setiap rumah.
"Banjir juga menyebabkan aset desa seperti komputer, kursi dan meja, laptop, lemari, tivi, hingga mesin pompa air mengalami kerusakan," ucapnya.
Saat ini, warganya membutuhkan bantuan logistik seperti beras, mi instan, makanan balita, hingga baju bersih karena pakaian mereka gunakan terbawa hanyut saat banjir.
Tokoh Pemuda Cikarang Timur ini meminta pemerintah pusat turun andil menangani perbaikan Sungai Cibeet agar musibah serupa tidak terulang kembali. Untuk itu Presiden Jokowi diminta untuk melihat warga disini.
"Kami minta pemerintah pusat turun tangan melihat kondisi kami disini," tegasnya.
(Awaludin)