LAMONGAN - Banjir yang sudah berlangsung selama dua bulan memaksa para pelajar di Lamongan menggunakan perahu untuk ke sekolah. Jalan desa yang tergenang air membuat anak-anak tak lagi bisa kesekolah bersepeda.
Pelajar yang memanfaatkan perahu untuk berangkat sekolah tersebut adalah para pelajar yang sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Thoriqotus Salam Desa Simosari, Kecamatan Kalitengah.
Mereka terpaksa sekolah dengan menggunakan perahu karena jalan menuju sekolah terendam banjir dan tidak bisa dilalui kendaraan. Setiap hari para pelajar ini harus menempuh perjalanan sejauh 2 kilometer menggunakan perahu kecil menyusuri sungai.
Baca Juga: 4 Kecamatan di Kabupaten Bekasi Masih Terendam Banjir
"Karena jalannya terendam air banjir, sekolah ya naik perahu," kata Ilham Kiromul Fateha, salah seorang pelajar yang sekolah di MI Thoriqotus Salam pada wartawan.
Ilham mengaku, banjir akibat luapan sungai Bengawan Njero membuat jalan desa mereka terendam banjir. Kondisi jalan yang terendam banjir pun rusak dan sulit dilalui menggunakan roda dua. Ongkos naik perahu inipun tidak mahal, hanya Rp. 3 ribu untuk pergi dan pulang sekolah.
"Kalau pakai sepeda takut terjatuh karena jalannya rusak akibat banjir dan biar tidak telat ya berangkat lebih pagi sambil menunggu jemputan perahunya datang," aku Ilham.