Kasus Ms Byun memicu perdebatan tentang perlakuan terhadap pasukan transgender dan tentara dari komunitas LGBTQ di negara tersebut.
(Baca juga: Polisi Gerebek Jaringan Vaksin Covid-19 Palsu di Dua Negara)
Sebelumnya, dia mengatakan kepada wartawan jika selain identitas gendernya, dia ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa dia juga bisa menjadi salah satu tentara hebat yang melindungi negara.
Pada Desember tahun lalu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Korea mengatakan keputusan untuk tidak mengizinkannya terus bertugas di militer tidak memiliki dasar hukum.
Korsel dianggap jauh kurang toleran terhadap komunitas LGBTQ dibandingkan tetangganya di Asia Timur.