"Kita harus bertindak cepat untuk membangun kembali tidak hanya rumah, tetapi seluruh infrastruktur di daerah yang rusak," kata Snigdha Chakraborty, manajer badan bantuan Catholic Relief Services di Bangladesh.
“Membangun kembali jamban, sumur dan kamar mandi sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit,” ujarnya.
Terlepas dari upaya tersebut, masih banyak pengungsi yang tanpa tempat berlindung selama empat hari setelah kebakaran, di tengah meningkatnya suhu udara dan kelembaban yang meningkat.
“Semuanya musnah,” kata Mohammed Salam, seorang pengungsi berusia 50 tahun.
“Saya, istri dan enam putra saya, masih tidur di bawah langit. Saya berharap bisa mendapatkan tenda hari ini,” katanya.