Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Skandal Pemerkosaan, PM Australia Copot Jaksa Agung dan Menteri Pertahanan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Selasa, 30 Maret 2021 |05:14 WIB
Skandal Pemerkosaan, PM Australia Copot Jaksa Agung dan Menteri Pertahanan
PM Australia Scott Morrison (Foto: Reuters)
A
A
A

AUSTRALIA - Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison mencopot jaksa agung dan menteri pertahanan yang dituduh terlibat dalam skandal pemerkosaan, setelah berminggu-minggu mendapat tekanan dari publik.

Christian Porter tidak lagi menjadi jaksa agung tetapi akan tetap berada di kabinet dalam struktu kabinet yang baru saja dirombak.

Porter dengan tegas menolak tuduhan bahwa ia memperkosa seorang gadis pada tahun 1988 ketika dia berusia 17 tahun.

Posisi Porter sebagai Jaksa Agung dan Menteri Hubungan Industrial akan digantikan oleh Michaelia Cash. Namun dalam perombakan kabinet, ia akan menempati posisi di sektor sains dan teknologi.

Pada Senin (29/3), Porter mengatakan ia harus diganti sebagai jaksa agung setelah melayangkan gugatan hukum pencemaran nama baik terhadap ABC.

"(Ini) tidak mengubah apa pun sehubungan dengan prinsip krusial yang mengharuskan saya untuk memulai proses pencemaran nama baik," katanya dalam sebuah pernyataan.

(Baca juga: Singapura Kutuk Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar)

Sementara itu, Menteri pertahanan Linda Reynolds juga dicopot dari jabatannya. Tetapi ia juga akan tetap berada di kabinet sebagai menteri layanan pemerintah.

Adapun Morrison mengangkat sejumlah pejabat perempuan dalam perombakan kabinat pada Senin (29/03).

Dalam perombakan kabinet, Karen Andrews akan menjabat sebagai menteri dalam negeri dan Melissa Price akan menjabat di kementerian lainnya.

Morrison mengatakan perubahan itu akan membawa lebih banyak perspektif perempuan ke tingkat senior pemerintahan.

"Saya memiliki perempuan sangat cakap yang menjabat di portofolio yang sangat penting," katanya.

Morrison menghadapi tekanan kuat dalam beberapa pekan terakhir untuk menanggapi serangkaian tuduhan pemerkosaan, pelanggaran dan seksisme yang mengguncang politik Australia.

Seruan untuk memperbaiki budaya politik seksis telah melanda negara itu belakangan ini.

Dua pekan yang lalu, puluhan ribu orang melakukan unjuk rasa menentang penganiayaan terhadap perempuan di Canberra dan masyarakat luas.

(Baca juga: Petugas Panti Jompo Tampar dan Semprotkan Deodoran ke Kakek 79 Tahun)

Secara khusus, perilaku anggota parlemen laki-laki dan penasihat laki-laki dalam Partai Liberal yang berkuasa mendapat sorotan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement