PRANCIS - Seorang wanita Prancis berusia 31 tahun ditembak dan dibakar hidup-hidup oleh suaminya di siang hari bolong.
Pihak berwenang mengatakan pembunuhan brutal ini telah mengejutkan negara dan menyalakan kembali kemarahan atas femisida.
Jaksa Frédérique Porterie mengatakan dalam konferensi pers jika para saksi mendengar teriakan dan tembakan, kemudian melihat seorang wanita jatuh ke tanah dengan luka di pahanya, tak lama setelah jam 18.00 waktu setempat pada Selasa (4/5) di sebuah jalan di Mérignac, dekat Bordeaux.
Porterie menjelaskan saat sang wanita tersungkur ke tanah, tersangka laki-laki menyiram wanita itu dengan cairan dan membakarnya.
“Kita dapat berasumsi bahwa pelaku menembak korban dan korban masih hidup saat melakukan bakar,” kata Porterie.
Jaksa penuntut menyebut korban sebagai Chahinez B., dan pembunuhan keji itu telah memicu kemarahan di Prancis.
(Baca juga: Arab Saudi Pertimbangkan Larang Masuknya Jamaah dari Luar Negeri untuk Haji)
Menurut jaksa penuntut, polisi menangkap suaminya yang diidentifikasi sebagai Mounir B., tidak lama setelah kejadian.
Porterie mengatakan kepada wartawan jika tersangka telah melanggar hukum sebelumnya, termasuk dakwaan tahun lalu atas kekerasan pasangan di hadapan seorang anak di bawah umur.
Dia menjalani hukuman singkat di penjara tetapi dibebaskan pada Desember tahun lalu, dan diperintahkan untuk tidak melakukan kontak dengan istrinya.
Namun, pria itu mengaku telah menghubungi istrinya beberapa kali dan sang istri mengajukan pengaduan penyerangan terhadapnya pada Maret lalu.
Jaksa penuntut menuduh sang suami percaya jika Chahinez selingkuh, dan "memutuskan untuk menghukum dia atas penderitaan yang dialaminya," tanpa berniat untuk membunuhnya.
(Baca juga: Kepala Kaisar Pertama Roma Terbuat dari Marmer Berusia 2.000 Tahun Ditemukan)
Porterie mengatakan dia telah didakwa dengan pembunuhan sukarela dan tuduhan lain yang berkaitan dengan kebakaran itu. Rumah wanita itu sebagian dibakar selama pertengkaran itu. CNN tidak dapat menghubungi pengacara tersangka.