Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menanggapi dengan keras serangan roket yang datang dari Jalur Gaza.
"Israel akan menanggapi dengan kekuatan besar. Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga kami dan tentara kami," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan. Dia menuduh Hamas melewati garis merah karena serangannya ke Yerusalem.
"Mereka yang menyerang kami akan membayar mahal," katanya, seraya menambahkan bahwa pertempuran mungkin akan berlangsung "beberapa waktu."
Menurut kantor berita AFP, Mesir dan Qatar dilaporkan bekerja untuk mengurangi ketegangan antara kedua pihak.
Saat ini, otoritas Palestina di Jalur Gaza mengatakan 20 orang tewas setelah serangan udara Israel. Termasuk sembilan anak, dengan 65 orang terluka. Militer Israel mengatakan delapan militan tewas dalam serangan itu.
(Susi Susanti)