CHINA - China menyatakan kekecewaan jika Amerika Serikat (AS) memblokir pernyataan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) tentang kekerasan Israel-Palestina saat PBB mendesak upaya internasional yang lebih besar untuk menghentikan pertumpahan darah.
"Sayangnya, hanya karena halangan satu negara, Dewan Keamanan belum bisa berbicara dengan satu suara," ujar Menteri Luar Negeri Wang Yi pada sesi virtual.
China diketahui memegang jabatan ketua bergilir DK PBB. "Kami meminta Amerika agar memikul tanggung jawab semestinya,” ujarnya.
Wang mendesak gencatan senjata segera dan meminta DK PBB "bertindak tegas," termasuk mengulangi dukungan bagi solusi dua negara.
(Baca juga: Menlu RI: Palestina Satu-satunya Negara yang Masih Dijajah)
Dia mengatakan jika China, yang telah memperluas perannya di dunia, akan dengan senang hati menjadi tuan rumah pembicaraan antara wakil-wakil Israel dan Palestina.
AS, sekutu utama Israel, menunda sesi DK itu dari minggu lalu dan menunjukkan sedikit antusiasme untuk menulis pernyataan.
Pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan sedang bekerja di belakang layar. Pernyataan DK PBB ini pun dinilai dapat menjadi bumerang.
Dalam sambutan terbuka, pemerintahan Biden dengan tegas mengatakan bahwa Israel dibenarkan untuk membela diri dalam menanggapi tembakan roket oleh Hamas, namun juga mendesakkan de-eskalasi.
(Baca juga: 20 WNI Awak KM Bandar Nelayan 188 Berhasil Diselamatkan)
(Susi Susanti)