Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Italia Selidiki Insiden Kereta Gantung Jatuh yang Tewaskan 14 Orang

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 25 Mei 2021 |13:29 WIB
Italia Selidiki Insiden Kereta Gantung Jatuh yang Tewaskan 14 Orang
Italia selidiki kereta gantung jatuh yang tewaskan 14 orang (Foto: CNN)
A
A
A

Presiden Italia Sergio Mattarella menyampaikan belasungkawa pada hari Minggu (23/5), menyerukan kepatuhan ketat terhadap pemeliharaan fasilitas.

"Kecelakaan tragis di kereta gantung Stresa-Mottarone menimbulkan rasa sakit yang mendalam bagi para korban dan kekhawatiran besar bagi mereka yang berjuang untuk hidup mereka pada jam-jam ini. Saya menyampaikan kepada keluarga dan komunitas yang terkena dampak berduka atas partisipasi seluruh Italia. Sentimen ini diiringi dengan seruan untuk kepatuhan yang ketat terhadap semua peraturan keselamatan untuk semua kondisi yang berkaitan dengan pengangkutan orang,” ungkapnya.

Seperti diketahui, juru bicara National Alpine Speleological Rescue Corps pada awalnya mengatakan sekelompok orang sedang mengendarai kereta gantung Stresa-Mottarone dari piazza Lido di Stresa di Danau Maggiore ke gunung terdekat Mottarone di wilayah Piedmont ketika kabel putus.

Menurut kantor berita Italia ANSA, kereta gantung itu menyelesaikan perjalanan 20 menitnya, sekitar 1.491 meter (4.891 kaki) di atas permukaan laut di puncak gunung, ketika kabel putus 300 meter (984 kaki) dari puncak gunung.

Kereta gantung itu kemudian menabrak kawasan hutan tanpa akses jalan langsung.

Pihak berwenang yakin 15 penumpang naik kereta gantung pada saat kejadian, termasuk dua anak. Anak-anak itu langsung dilarikan ke rumah sakit Turin. Korps Penyelamat Speleologi Alpen Nasional dalam sebuah posting Twitter pada Minggu (23/5) malam menyatakan satu anak dinyatakan meninggal.

Menurut juru bicara rumah sakit anak-anak Regina Margherita di Turin, tempat anak itu dirawat, kondisi anak yang masih hidup tetap "stabil tapi serius".

Juru bicara rumah sakit mengatakan kepada CNN bahwa anak tersebut menjalani operasi kemarin malam sebagian besar pada beberapa patah tulang di kaki dan lengannya.

“Dia juga memiliki trauma kepala tetapi dia tidak menjalani operasi di sana. Dia diawasi dengan ketat dan jam-jam dan hari-hari berikutnya dalam keadaan kritis,” ujarnya.

Sistem kereta gantung telah berjalan tanpa insiden sejak 26 April lalu, ketika Italia keluar dari penguncian terkait virus korona terbaru, dan telah melakukan beberapa operasi sebelumnya di pagi hari sebelum kecelakaan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement