Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ancam Bunuh Peraih Nobel, Ulama Pakistan Ditangkap

Rahman Asmardika , Jurnalis-Jum'at, 11 Juni 2021 |14:45 WIB
Ancam Bunuh Peraih Nobel, Ulama Pakistan Ditangkap
Malala Yousafzai. (Foto: Reuters)
A
A
A

PESHAWAR - Polisi Pakistan telah menangkap seorang ulama setelah video dirinya yang mengancam membunuh Peraih Nobel Malala Yousafzai atas komentarnya baru-baru ini tentang pernikahan menjadi viral di media sosial, demikian menurut keterangan para pejabat Kamis (10/6.2021).

Ulama, Mufti Sardar Ali Haqqani, ditangkap di Lakki Marwat, sebuah distrik di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut, pada Rabu (9/6/2021), kata Waseem Sajjad, seorang kepala polisi setempat.

BACA JUGA: Malala Pulang ke Pakistan 6 Tahun Pasca-Penembakan Taliban

Dalam video tersebut, ulama tersebut mengancam akan menargetkan Malala dengan serangan bunuh diri ketika dia kembali ke Pakistan, diduga karena komentarnya awal bulan ini kepada majalah Vogue Inggris tentang pernikahan yang dia klaim menghina Islam.

Yousafzai telah tinggal di Inggris sejak 2012, setelah Taliban Pakistan menembak dan melukainya dengan serius. Dia baru berusia 15 tahun saat itu dan telah membuat marah Taliban dengan kampanyenya untuk pendidikan anak perempuan.

Pada satu titik dalam wawancara Vogue, Malala mengatakan: "Saya masih tidak mengerti mengapa orang harus menikah. Jika Anda ingin memiliki seseorang dalam hidup Anda, mengapa Anda harus menandatangani surat nikah, mengapa tidak? hanya menjadi mitra?"

BACA JUGA: Pemimpin Taliban yang Tembak Malala Yousafzai "Tewas" dalam Serangan Udara di Afghanistan

Pernyataan itu menyebabkan kegemparan di media sosial di Pakistan dan membuat marah para Islamis dan ulama seperti Haqqani. Di bawah hukum Islam, pasangan tidak bisa hidup bersama di luar pernikahan.

Ayah Malala, Ziauddin Yousafzai, membelanya di Twitter, mengatakan bahwa pernyataannya diambil di luar konteks.

Malala, sekarang 23 tahun, dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada 2014 karena bekerja untuk melindungi anak-anak dari perbudakan, ekstremisme, dan pekerja anak. Dia sempat mengunjungi Pakistan pada tahun 2018.

Dia tetap sangat populer di Pakistan tetapi juga banyak dikritik oleh kelompok Islamis dan garis keras.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement