Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Anak-Anak Perempuan yang Sulit Sekolah, Diminta Berhenti dan Menikah

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 01 Juli 2021 |07:31 WIB
Kisah Anak-Anak Perempuan yang Sulit Sekolah, Diminta Berhenti dan Menikah
Ilustrasi pendidikan bagi anak-anak perempuan di Afghanistan (Foto: BBC)
A
A
A

Namun kelompok militan itu mengatakan mereka tidak lagi menentang pendidikan anak perempuan.

"Baik laki-laki maupun perempuan harus memiliki akses ke pendidikan dan itu sangat penting. Tapi lingkungan khusus dan aman harus disiapkan untuk perempuan dan guru perempuan akan ditugaskan,” terang juru bicara Zabihullah Mujahid saat berbicara kepada BBC atas nama Taliban.

Namun, bagi banyak pendukung hak-hak perempuan termasuk Shahla, ada ketakutan besar, akses pendidikan perempuan akan ditutup lagi.

Saat ini, Shahla, berusia 60 tahun menjelaskan bagaimana dia membuka sekolah rahasianya sendiri untuk anak perempuan di tahun 1970-an, ketika Taliban telah menguasai seluruh negeri.

Murid-muridnya berusia antara sembilan dan 10 tahun, yang kebanyakan belajar dengan mengenakan burka biru tradisional.

Dia selalu memberitahu mereka untuk menyembunyikan buku teks bahasa Inggris di dalam sampul buku-buku Islam lainnya.

Shahla mengajari muridnya dengan papan tulis kecil di taman belakang, di bawah naungan pohon dan tenda kain kecil.

"Saya memulai sekolah dengan 20 anak perempuan tetapi selesai dengan hanya empat murid. Dua di antaranya adalah putri saya sendiri" kata Shahla, menggambarkan betapa sulitnya membuat murid-muridnya tetap belajar.

Dia mengatakan Taliban sering menggeledah rumah untuk mencari bukti sekolah, tetapi hanya sekali mereka berhasil menutupnya hanya untuk sementara.

Lima puluh tahun kemudian, Shahla berjaga-jaga untuk membuka sekolah rahasianya lagi.

Dia mengatakan hatinya hancur karena dia harus mulai mengumpulkan buku-buku untuk sekolah rahasia itu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement