Kekerasan sejak kudeta telah mengusir lebih dari 230.000 orang dari rumah mereka, kata PBB. Ia juga mengatakan lebih dari 880 orang telah dibunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta dan lebih dari 5.200 ditahan.
Pihak berwenang militer mengatakan angka-angka ini tidak benar, tetapi belum memberikan perkiraan mereka sendiri.
Tentara mengatakan asumsi kekuasaannya sejalan dengan konstitusi. Junta militer menuduh kecurangan dalam pemilihan November yang disapu bersih oleh partai Suu Kyi, meskipun tuduhan itu dibantah oleh badan pemilihan sebelumnya.
Sementara itu Myanmar menghadapi tantangan lain setelah pihak berwenang melaporkan rekor harian 2.318 kasus COVID-19 pada Minggu. Sistem kesehatan negara telah kandas setelah ditinggalkan oleh dokter dan petugas kesehatan lainnya sebagai protes atas pengambilalihan militer.
(Rahman Asmardika)