Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Malam Hari di Pulau Jawa Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 16 Juli 2021 |18:33 WIB
Malam Hari di Pulau Jawa Terasa Lebih Dingin, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Sejumlah daerah di Jawa Timur banyak memperbincangkan udara dingin saat malam tiba, pada Rabu 7 Juli 2021. Bahkan, masyarakat menghubungkan kondisi ini dengan fenomena aphelion. Benarkah?

Fenomena suhu udara dingin sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli - September). Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT menuju periode puncak musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia.

Baca Juga:  Hati-Hati, Sering Buang Air Kecil di Musim Hujan Bisa Jadi Pertanda Penyakit

Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Herizal, mengatakan pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.

“Angin monsun Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin,” kata Herizal melalui siaran pers, Jumat (16/7/2021).

Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari. Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

Baca Juga:  Terekam Kamera, Detik-Detik Menegangkan Puting Beliung Hantam Rumah di Minsel

Tak hanya itu, langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar. “Sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari,” kata dia.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement