Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Wanita Bersuka Cita Naik Haji Tanpa Didampingi Pria

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 21 Juli 2021 |12:44 WIB
Kisah Wanita Bersuka Cita Naik Haji Tanpa Didampingi Pria
Bushra Shah bersuka cita bisa naik haji tanpa wali laki-laki (Foto: AFP)
A
A
A

MAKKAH - Bushra Shah, seorang Pakistan berusia 35 tahun, mengatakan bahwa dia mewujudkan mimpi masa kecilnya dengan melakukan ibadah haji ke Makkah, dan di bawah aturan baru dia melakukannya tanpa “wali” laki-laki.

Kementerian Haji telah secara resmi mengizinkan wanita dari segala usia bisa naik haji tanpa kerabat laki-laki, yang dikenal sebagai “mehrem,” yang kerap digunakan sebagai syarat saat mereka pergi dalam kelompok.

“Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Impian masa kecil saya adalah melakukan haji,” kata Shah kepada AFP, sebelum berangkat dari rumahnya di Jeddah, kota pelabuhan utama di barat Arab Saudi.

Bagi ibu muda itu, melakukan ibadah haji bersama suami dan anaknya akan menjadi gangguan yang akan mencegahnya dari “berkonsentrasi sepenuhnya pada ibadah.”

Shah adalah salah satu dari 60.000 jamaah haji peziarah yang dipilih untuk mengambil bagian dalam haji tahun ini, yang telah dikurangi secara dramatis untuk tahun kedua berturut-turut karena pandemi virus corona.

(Baca juga: Ekonomi Hancur Imbas Perang, Warga Yaman Beridul Adha dengan Kurban Ayam)

Hanya warga negara dan penduduk Arab Saudi, yang dipilih yang bisa ambil bagian. Para pejabat mengatakan bahwa 40 persen dari jamaah haji tahun ini adalah perempuan.

“Banyak wanita juga akan ikut denganku. Saya sangat bangga bahwa kami sekarang mandiri dan tidak membutuhkan wali,” terangnya.

Suaminya, Ali Murtada, mengatakan dia “sangat mendorong” istrinya untuk melakukan perjalanan sendirian, setelah keputusan pemerintah untuk melarang anak-anak berpartisipasi dalam haji tahun ini.

(Baca juga: Puluhan Staf Wanita Direkrut untuk Layani Jamaah Haji Perempuan)

Dia akan tinggal di Jeddah untuk menjaga anak mereka. “Kami memutuskan bahwa salah satu dari kami harus pergi. Mungkin dia akan hamil tahun depan atau mungkin anak-anak masih tidak diizinkan untuk berpartisipasi,” ungkap sang suami.

Hal senada juga dialami oleh Marwa Shaker, seorang wanita Mesir yang tinggal di ibu kota Saudi, Riyadh.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement