SYDNEY - Anggota dewan di New South Wales, Australia telah mengambil suara untuk mengganti nama sebuah pulau tujuan wisata populer karena dianggap memiliki konotasi rasis. Langkah itu disetujui meski survei menemukan lebih dari setengah penduduk lokal menentang perubahan nama.
Pada Senin (26/7/2021), anggota dewan dari Lake Macquarie, sebuah kota di pantai timur Australia, memberikan suara 8 berbanding 5 mendukung penghapusan nama 'Pulau Coon' dan 'Coon Island Point' setelah proses jeda selama empat bulan.
BACA JUGA:Ā Pria Ini Miliki Tank Bekas Perang Dunia II hingga Torpedo di Ruang Bawah TanahĀ
Meskipun pulau itu dikenal dengan sebagai Pulau Coon selama sekira 100 tahun, baru-baru ini nama tersebut dianggap bermasalah karena kata 'coon' memiliki konotasi rasis. 'Coon' adalah kata slang yang digunakan untuk merendahkan orang kulit hitam.
Dalam sebuah cuitan di Twitter, otoritas setempat mengatakan bahwa para anggota dewan akan mengajukan proposal ke Dewan Nama Geografis, yang akan mengubah nama pulau itu menjadi 'Pulau Pirrita' dan tanjung yang berdekatan berganti nama menjadi 'Miner's Point'.
Anggota dewan Lake Macquarie Kevin Baker, yang merupakan pendukung utama perubahan nama pulau tersebut, berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam upaya āmemperbaiki kesalahanā tersebut.
BACA JUGA:Ā Perbaiki Hubungan, Korsel dan Korut Pulihkan Kembali Hotline yang Terputus
Berbicara kepada Australian Herald, Baker mengatakan nama 'Pulau Coon' adalah "benar-benar rasis dan benar-benar menyakitkan bagi banyak orang di komunitas kami."
Namun, proposal Baker untuk mengganti nama pulau itu tidak mendapat dukungan luas di wilayah tersebut. Menurut laporan lokal, survei yang dijalankan dewan terhadap 2.120 penduduk lokal menemukan bahwa 44% mendukung langkah tersebut sementara 56% menentang perubahan nama.
Dari mereka yang mendukung proposal tersebut, 86% menganggap nama 'Pulau Coon' menyinggung dan rasis, demikian diwartakan RT.