Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pertunjukan Udara Paling Mematikan dalam Sejarah Penerbangan, 77 Orang Tewas, 543 Terluka

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 28 Juli 2021 |14:16 WIB
Kisah Pertunjukan Udara Paling Mematikan dalam Sejarah Penerbangan, 77 Orang Tewas, 543 Terluka
Kisah pertunjukan udara paling mematikan dalam sejarah penerbangan (Foto: Fighter Jets World)
A
A
A

UKRAINA - Sudah 19 tahun sejak pertunjukan udara paling mematikan dalam sejarah penerbangan – peristiwa tragis yang mengingatkan para pengamat di seluruh dunia akan bahaya terbang.

Kecelakaan mengerikan di Sknyliv Aviation Show di Ukraina menewaskan 77 orang, termasuk 28 anak-anak, serta melukai 543 lainnya, 100 di antaranya memerlukan rawat inap karena luka bakar, cedera kepala, dan patah tulang.

Dari sekian banyak foto mengerikan yang mendokumentasikan hari tragis itu, satu menunjukkan saudara laki-laki setelah kehilangan ibu mereka – yang telah melindungi satu putra dari kecelakaan mematikan dengan menutupinya dengan tubuhnya.

"Kami berdiri menghadap semuanya dan melihat pesawat memotong pohon. Pertama memotong orang dan kemudian membakar mereka,” terang Natalia Kornylchenko, saksi lain dari kecelakaan itu.

"Kurasa kami beruntung. Di jalur itu hanya aku dan adikku yang selamat,” lanjutnya.

(Baca juga: Simbol Swastika Nazi Ditemukan di Lift Deplu, Menlu AS Kutuk Ukiran Kebencian)

Meski dihadapi dengan kondisi hilangnya nyawa yang disebabkan oleh pendaratan darurat, kedua pilot akhirnya berhasil keluar dari pesawat dengan kesehatan mereka dan cedera yang relatif sedikit.

Dalam banyak video, saat kaca depan Flanker Angkatan Udara Ukraina terlepas, kedua pilot terlihat keluar dari pesawat saat pesawat menabrak kerumunan yang padat dengan pengunjung.

Sebelum kecelakaan pesawat, pilot Volodymyr Toponar dan Yuriy Yegorov, melakukan manuver bergulir di ketinggian rendah.

Eksekusi yang gagal dari gerakan yang dikenal sebagai S-split membuat pesawat turun dengan cepat, memotong pohon sebelum menabrak landasan dan menyeret empat baris kawat berduri yang memotong penonton.

(Baca juga: Oposisi Pertanyakan Pemerintah Malaysia Cabut Peraturan Darurat Covid-19 saat Kasus Melonjak)

Pesawat bermesin ganda itu kemudian masuk ke dalam tribun penonton dan meledak dalam kobaran api, mengirimkan puing-puing ke kerumunan ribuan orang yang sedang menonton ‘fly-by’.

Pilot Toponar dan Yegorov dijatuhi hukuman penjara masing-masing 14 dan 8 tahun, meskipun Yegorov dibebaskan lebih awal.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement