Selain itu, Toponar dihukum untuk membayar 7,2 juta Hryvnia Ukraina (1,2 juta poundsterling) yang akan diberikan kepada keluarga yang terkena dampak peristiwa tersebut.
Jaksa Agung Svyatoslav Piksun berbicara tentang "perlakuan tanggung jawab yang ceroboh oleh para pejabat" tetapi akhirnya menyalahkan pilot yang dilaporkan "menggunakan kendaraan ini secara tidak benar."
Toponar melaporkan bahwa dia telah meminta lebih banyak pelatihan sebelum mencoba manuver yang diyakini terlalu maju untuk level pilot, tetapi permintaannya ditolak.
Meskipun kedua pilot tersebut berargumen bahwa mereka telah diberikan peta penerbangan yang berbeda dari Skynliv Airfield, mereka dinyatakan bersalah karena gagal mengikuti perintah, kelalaian, dan melanggar aturan penerbangan.
Namun, tuduhan kelalaian tidak berhenti di situ. Presiden Ukraina saat itu Leonid Kuchma secara terbuka menyalahkan militer atas bencana itu dan memecat Kepala Angkatan Udara kala itu, Jenderal Viktor Strelnykov.
Pengadilan juga menemukan tiga pejabat militer juga telah menunjukkan kelalaian dan dijatuhi hukuman hingga enam tahun penjara.
Banyak orang yang terkena dampak bencana itu kembali ke lapangan terbang pada hari ini untuk mengenang orang-orang terkasih dan mendukung mereka yang kehilangan keluarga dan teman.
Halyna Hladka, yang kehilangan ibunya dalam kecelakaan itu, mengatakan dia telah memaafkan mereka yang bertanggung jawab atas kecelakaan itu.
"Tragedi Sknyliv adalah bel alarm bagi Ukraina dan bagi masyarakat,” ujarnya.
"Seseorang harus selalu memiliki sikap yang tepat untuk pekerjaan mereka karena pada titik tertentu, di suatu tempat, kehidupan orang akan bergantung pada Anda,” terangnya.
(Susi Susanti)