Diburu Polisi, 2 Pelaku Pembunuhan Ditangkap saat Bersetubuh dengan Teman Wanitanya di Hotel
MAKASSAR - Polisi berhasil menangkap dua pemuda pelaku penyerangan dan pengeroyokan terhadap seorang pemuda yang tewas dengan luka tebas dan tusukan senjata tajam, Jumat (30/7/2021).
Saat diringkus di salah satu hotel di Jalan Haji Bau, Kota Makassar, Sulsel dua pemuda ini sedang bersetubuh bersama teman wanitanya.
Sebelumnya Polisi telah meringkus sejumlah pemuda pelaku penyerangan yang mengakibatkan seorang juru parkir tewas dengan luka tebas dan tikam.
Para pelaku ditangkap aparat Kepolisian dari Jatanras Kota Makassar dan Resmob Polsek Manggala dari sejumlah TKP berbeda.
Baca Juga: Plt Kepala BPBD Merangin Tewas, Kapolres: Ada Luka di Bagian Punggung
Dari TKP polisi mengamankan sebuah senjata tajam jenis badik yang diduga kuat digunakan pelaku saat menganiaya korban.
Usai mengamankan pelaku dan menggeledah kamar hotel Polisi selanjutnya menggiring kedua pelaku ke mobil untuk selanjutnya mengejar pelaku lainnya.
Polisi yang melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya akhirnya berhasil mengetahui rumah pelaku lainnya atas nama Ryan di salah satu perumahan di wilayah Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar.
Dihadapan kedua orang tuanya pelaku yang diamankan Polisi mengaku turut serta melakukan penyerangan terhadap korban hingga ibu pelaku trauma.
Selanjutnya para pelaku digiring ke Posko Jatanras Polrestabes Kota Makassar guna menjalani proses introgasi lebih lanjut.
Arham salah satu pelaku mengaku bila dirinya turut melakukan penganiayaan terhadap korban dengan menggunakan batu.
Sementara beberapa rekannya menebas dan menikam korban menggunakan badik dan parang hingga akhirnya korban tewas di TKP. Penyerangan tersebut dilakukan lantaran sebelumnya Arham dikejar dengan senjata tajam oleh kelompok korban.
Kanit Jatanras Polrestabes Makassar Iptu Afhi Abrianto mengatakan, saat ini pelaku yang berjumlah 10 orang yang terlibat telah diamankan ke Polrestabes Kota Makassar bersama barang bukti sejumlah senjata tajam dan motor yang digunakan para pelaku saat melakukan penyerangan.
(Sazili Mustofa)
