Kelompok pemberontak terus membuat kemajuan pesat di seluruh negeri ketika pasukan asing mundur.
Mereka menguasai kawasan pedesaan dan saat ini menargetkan kota-kota utama.
Beberapa ibu kota provinsi lainnya, yang saat ini berada di bawah tekanan, di antaranya Herat di wilayah barat, dan kota-kota di daerah selatan, seperti Kandahar dan Lashkar Gah.
Militer Afghanistan mengatakan puluhan pemberontak, termasuk komandan senior, telah tewas di Lashkar Gah. Namun Taliban membantah versi militer tentang kejadian tersebut.
Pasukan pemerintah berjanji tidak akan kehilangan kota penting yang strategis itu, dan pertempuran di sana berlangsung sengit.
Para pejabat telah mendesak warga sipil untuk mengungsi, dimana ribuan orang terjebak atau melarikan diri demi menyelamatkan diri.
Di Herat, warga juga telah meninggalkan rumahnya untuk mengantisipasi serangan pemerintah terhadap posisi kelompok Taliban.
"Kami tidak punya apa-apa lagi dan kami tidak tahu harus pergi ke mana," kata seorang warga kepada kantor berita AFP.
Dan di ibukota Afghanistan Kabul minggu ini, Taliban menembak mati mantan juru bicara Presiden Ashraf Ghani dan melakukan serangan bom di rumah penjabat menteri pertahanan.
Pejuang Taliban juga telah merebut perbatasan utama dengan negara-negara tetangga dalam beberapa pekan terakhir.
Kelompok militan telah menutup perbatasan dengan Pakistan, dan gambar-gambar menunjukkan puluhan warga Afghanistan terdampar di sisi Pakistan, tidak dapat kembali ke keluarga mereka.
"Kami datang [ke Pakistan] untuk menghadiri pemakaman tiga hari lalu. Sekarang perbatasan ditutup. Kami duduk di sini. Kami tidak punya makanan dan uang," kata seorang pria yang berusaha pulang ke Kandahar kepada kantor berita Reuters.