Waketum PPP Akui Wacana Penundaan Pemilu 2024 Pernah Dibahas Internal Parpol
JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, mengakui wacana Pemilu 2024 diundur menjadi 2027, pernah menjadi pembicaraan di internal partai politik (parpol).
Arsul tak menyebut secara spesifik, parpol mana yang telah membuka pembicaraan mengenai diundurnya perhelatan Pemilu 2024.
"Memang, tentu juga ada kemudian pembicaraan-pembicaraan, termasuk dari internal partai politik. Ada juga dari elemen masyarakat orang perorangan," kata Arsul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Isu diundurnya penyelenggaran Pemilu itu, muncul lantaran ada yang menganggap bahwa pemerintah saat ini belum bekerja secara normal. Sebab, selama kurun waktu hampir 2 tahun ini, hanya difokuskan menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga: KPU Matangkan Manajemen Risiko Pemilu 2024 di Tengah Pandemi
"Maka, kemudian ada yang usul agar hajatan pemilu kita diundurkan, itu. Ada yang mewacanakan seperti itu. Sekali lagi, ini negara demokrasi, ya kan tidak bisa dilarang," ujarnya.
Namun begitu, kata dia, pemikiran tersebut tidak bisa menjadi acuan untuk memutuskan Pemilu 2024 untuk diundur. Sebab, kondisi pandemi Covid-19 saat ini masih belum ada satupun yang bisa memperkirakan kapan selesainya.
"Jangankan bayangan selesai, bayangan terkendalinya saja kan masih susah. Karena itu kan untuk menunjukkan bahwa ini sesuatu yang tidak bisa kemudian katakanlah soal pandemi ini dengan gampangnya kita jadikan sebagai landasan," pungkasnya.
(Sazili Mustofa)
