Menurut dia, luapan Kali Jambe tersebut membuat permukiman yang berada di bantaran Kali Jambe hampir terendam 2 meter. Hasilnya, ratusan rumah warga dan 30 mobil di Perumahan Jatimulya Regency terendam banjir.
”Intinya bukan hanya pengangkutan sampah, tapi dilakukan normalisasi, karena sendimentasi sudah tebal di Kali Jambe,” ucapnya.
Warga sangat menyesalkan dengan Dinas Bina Marga dan Pengelolaan Sumber Daya Air Kabupaten Bekasi hanya berdiam diri dan terkesan tutup mata terkait kondisi Kali Jambe yang membutuhkan normalisasi.
”Kita sudah berusaha melaporkan kepada instansi terkait, tapi tidak ada respon, hanya dilakukan pengangkutan sampah,” tegasnya.
Ketua Forum Kali Jambe Shadiq Helmi menegaskan, pihak warga sudah meminta pemerintah pusat dan daerah untuk segera melakukan normalisasi di Kali Jambe tersebut. Sebab, kondisinya sudah memprihatinkan.
”Walaupun sampah di angkut, percuma saja bila saja tidak melakukan normalisasi, karena sendimentasi tebal membuat Kali Jambe dangkal,” katanya.
Helmi menjelaskan, sendimentasi Kali Jambe belum tersentuh sama sekali oleh pemerintah, karena ketebalan sampah sudah tidak bisa dihitung. Jadi salah satu solusinya, selain sampah terus diangkut ke TPA Burangkeng, normalisasi Kali Jambe sepanjang 30 Kilometer harus dilakukan.
”Jadi semua harus turun tangan mengatasi masalah sampah Kali Jambe,” jelasnya.
(Sazili Mustofa)