KABUL – Mantan Menteri Pertahanan Afghanistan Bismillah Khan Mohammadi telah meminta Interpol untuk menangkap mantan Presiden Ashraf Ghani yang dia sebut telah “menjual Tanah Air”. Ghani melarikan diri dari Afghanistan ketika kelompok Taliban mengambil alih Ibu Kota Kabul akhir pekan lalu.
“Mereka yang memperdagangkan dan menjual tanah air harus ditangkap dan dihukum,” cuit Mohammadi di Twitter, menyertai postingannya dengan tagar #InterpolArrest_Ghani.
BACA JUGA: Kabur dari Taliban, Mantan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Muncul di Uni Emirat Arab
Diwartakan Sputnik, cuitan yang diunggah pada Rabu (18/8/2021) itu adalah yang kedua kalinya Mohammadi secara terbuka menuduh mantan presiden Afghanistan melakukan korupsi. Pada Minggu (15/8/2021), hari yang sama ketika dia dan pejabat pemerintah lainnya melarikan diri dari negara itu, Mohammadi menuduh bahwa pemerintah tidak mengizinkan militer untuk melakukan tugasnya.
“Mereka mengikat tangan kami di belakang punggung kami dan menjual tanah air; orang kaya sialan dan gengnya,” kata sang menteri tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
BACA JUGA: Tarik Pasukan dari Afghanistan, AS Akan Lanjutkan Perang dengan Drone
Mohammadi menjabat sebagai tokoh kunci dalam pemerintahan Afghanistan pro-AS sejak awal 2000-an. Dia diangkat sebagai kepala staf Tentara Nasional Afghanistan pada 2002, dan pada 2010 dipindahkan untuk melayani sebagai menteri dalam negeri. Dia menjadi menteri pertahanan pada Juni 2021, hanya beberapa bulan sebelum runtuhnya pemerintahan Ghani.
Pada Senin, (16/8/2021) Juru Bicara dari Kedutaan Besar Rusia di Afghanistan, mengungkapkan kepada Sputnik bahwa Presiden Ghani melarikan diri dari Kabul dengan mobil dan helikopter penuh uang. Ghani saat ini dikonfirmasi berada di Uni Emirat Arab (UEA) setelah sebelumnya disebut melarikan diri ke Tajikistan.
(Rahman Asmardika)