Dia telah menjadi kekuatan dalam perang melawan Taliban. "Kadang-kadang saya di kantor di Charkint, dan di lain waktu saya harus mengambil senjata dan bergabung dalam pertempuran," katanya kepada The Guardian.
AFP melaporkan pada minggu pertama bulan Agustus, setengah dari distrik Mazari berada di bawah kekuasaan Taliban. Dia telah merekrut 600 penduduk setempat untuk menopang pertahanan distrik tersebut.
Mazari mengatakan banyak dari mereka adalah petani yang telah menjual ternak mereka untuk membeli senjata.
Distriknya adalah salah satu yang terakhir bertahan sebelum negara itu jatuh ke tangan Taliban selama akhir pekan.
Selama pemerintahan Taliban 1996-2001, perempuan tidak diizinkan untuk bekerja atau pergi ke sekolah dan harus didampingi oleh wali laki-laki ketika berada di luar. Minggu ini, Taliban mengklaim mereka akan memberi wanita lebih banyak kebebasan selama hukum Islam diikuti. Klaim itu telah disambut dengan skeptisisme yang meluas.
Sementara itu, pada Sabtu (21/8), Zarifa Ghafari, salah satu walikota wanita pertama Afghanistan, mengatakan kepada outlet berita Inggris iNews bahwa dia hanya menunggu Taliban untuk menangkapnya.
"Saya duduk di sini menunggu mereka datang," ujarnya.
"Tidak ada yang membantu saya atau keluarga saya. Saya hanya duduk bersama mereka dan suami saya. Dan mereka akan datang untuk orang-orang seperti saya dan membunuh saya. Saya tidak bisa meninggalkan keluarga saya. Lagi pula, ke mana saya akan pergi?,” ungkapnya.
(Susi Susanti)