Morris dan McWhorter mengaku bersalah atas peran mereka dalam pengeboman dan dianggap sebagai saksi kunci persidangan Hari. Hukumannya dijadwalkan pada 13 September.
Meskipun jaksa mengatakan Hari telah menargetkan masjid untuk meneror Muslim agar meninggalkan negara itu, pengacaranya berpendapat bahwa dia adalah "pasifis" yang disalahpahami dan "bukan 'nasionalis kulit putih', 'neo-Nazi', 'skinhead'," atau anggota entitas sayap kanan lainnya.
Hari terus membantah ikut serta dalam pengeboman itu.
Sebaliknya, pengacara itu mengatakan, Hari adalah "manusia yang kompleks" yang dipengaruhi oleh "retorika dan informasi yang salah, anti-Muslim, dan Islamofobia."
(Rahman Asmardika)