Share

Cerita Pasukan Elit Inggris Menyamar Jadi Perempuan untuk Kabur dari Afghanistan

Vanessa Nathania, Okezone · Senin 06 September 2021 18:13 WIB
https: img.okezone.com content 2021 09 06 18 2467037 cerita-pasukan-elit-inggris-menyamar-jadi-perempuan-untuk-kabur-dari-afghanistan-ppzJrbv0G1.jpg Ilustrasi. (Foto: Reuters)

LONDON – Anggota pasukan elit Inggris, SAS, dilaporkan berhasil melarikan dari kelompok Taliban di Afghanistan dengan mengenakan burqa dan menyamar menjadi wanita. Para anggota unit rahasia itu disebut melakukan perjalanan ratusan kilometer dengan pakaian yang menutup seluruh anggota badan tersebut untuk sampai ke Bandara Kabul dan ikut dalam penerbangan evakuasi.

Menurut laporan The Daily Star, pasukan SAS yang bekerja sama dengan anggota pasukan keamanan Afghanistan berhasil menghindari penangkapan saat melintasi sejumlah pos penjagaan Taliban. Dilaporkan bahwa 20 orang tentara menyamar dengan burqa saat mereka pergi dengan armada taksi dari pangkalan rahasia mereka ke Kabul.

BACA JUGA: Klaim Berhasil Kuasai Panjshir, Taliban: Perang di Afghanistan Sudah Berakhir

Para prajurit elit itu dilaporkan menyamar sebagai wanita dan mengibarkan bendera Taliban saat mereka mengklaim akan pergi ke Kabul untuk menyambut pejuang Taliban sebagai "pahlawan pembebas".

Pasukan SAS diketahui telah beroperasi dalam misi rahasia melalui Afghanistan, baik menghadapi teroris atau melatih pasukan keamanan.

Kelompok ini dilaporkan sedang dalam misi di selatan Afghanistan, dengan lokasi yang tidak terjangkau helikopter untuk evakuasi.

Karena tidak punya pilihan, mereka memilih untuk bersembunyi dengan menyamar dan mengenakan burqa sebelum menyewa lima taksi dan menuju ke Kabul. Pasukan anti teror Afghanistan yang bekerja sama dengan mereka, juga secara sukarela membantu mereka melarikan diri.

BACA JUGA: Taliban Rayakan Kemenangan, Orang Dekat Osama bin Laden Kembali ke Afghanistan

Pasukan Taliban sering mengharuskan perempuan untuk mengenakan burqa penuh, agar sesuai dengan interpretasi mereka terhadap hukum Islam.

Jadi dengan mengenakan burqa untuk melawan mereka, pasukan SAS tahu bahwa para pejuang Taliban kemungkinan besar tidak akan mengecek di balik kerudung mereka, terutama jika mereka mengaku sebagai pendukung kelompok itu.

"Tim SAS telah berada di Afghanistan selama berbulan-bulan dan sedang dalam misi pengintaian rahasia ketika semuanya kacau balau," kata narasumber kepada Daily Star.

Follow Berita Okezone di Google News

“Mereka diperintahkan untuk membatalkan operasi dan bersiap-siap untuk segera dievakuasi ke Kabul.”

“Pasukan membuang sebagian besar peralatan mereka, kecuali senjata dan amunisi mereka dan menutupi diri mereka dengan burqa.”

"Setiap kali mereka datang ke sebuah portal penjagaan, seorang tentara pasukan khusus Afghanistan menjelaskan bahwa para wanita itu sangat taat dan ingin menyambut kembalinya Taliban ke Afghanistan. Dan itu berhasil.” Tambah narasumber, yang namanya tidak disebutkan itu, sebagaimana dilansir The Sun.

“Ada beberapa momen yang tidak bisa diprediksi dan membahayakan, tetapi bahkan Taliban enggan melepaskan burqa dari seorang perempuan.”

Begitu mereka tiba di Kabul, mereka sedekat mungkin ke bandara sebelum meninggalkan kendaraan.

Dan mereka berhasil menyelinap melalui beberapa pos pemeriksaan lagi, sebelum akhirnya menampakkan diri kepada pasukan Amerika Serikat (AS) yang menjaga gerbang bandara.

Inggris, AS, dan pasukan sekutu lainnya mengalahkan Taliban pada 2001 setelah mereka diduga menyembunyikan teroris Al Qaeda yang merencanakan serangan World Trade Center pada 9/11.

Negara-negara Barat telah menghabiskan 20 tahun untuk mencoba membangun kembali Afghanistan sebagai pemerintahan demokrasi baru. Namun, semua itu berakhir setelah Taliban kembali berhasil merebut ibu kota Kabul dan kekuasaan pada 15 Agustus, menyusul penarikan pasukan AS dan pasukan asing dari Afghanistan.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Berita Terkait

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini