Pakta perdamaian ini pada awalnya ditandatangani oleh 185 negara pada tahun 1996 tetapi belum berlaku selama dua puluh tahun kemudian.
"Kami terlalu lama berada dalam keadaan yang tidak pasti ini,” ujarnya.
Izumi Nakamitsu, Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Perlucutan Senjata PBB, juga berbagi ketakutannya akan senjata nuklir yang tidak terkendali.
"Dalam hal tertentu, jika kamu benar-benar serius untuk menghilangkan senjata nuklir, maka, tentu saja, semua negara pemilik senjata nuklir lainnya harus datang ke meja pertemuan dan memikirkan bagaimana cara melakukannya,” ungkapnya kepada Sputnik News.
Seruan global yang mendesak untuk perdamaian datang setelah seorang diplomat China memperingatkan bahwa negara itu harus memeriksa kembali janji untuk hanya menggunakan nuklir mereka sebagai pembalasan - menyusul pembentukan aliansi baru.
(Susi Susanti)