Pada Kamis, 30 September dan Jumat, 1 Oktober 2021 sudah banyak warga mengeluhkan sering buang air besar, hingga terserang muntaber termasuk tuan rumah. Namun warga mengganggap itu penyakit biasa. Tetapi tidak sedikit warga berinisiatif memeriksakan diri ke puskesmas setempat, Aeng Toa.
Selanjutnya, pada Sabtu, 2 Oktober 2021, salah seorang warga bernama Ariel berumur 8 tahun akhirnya dirujuk ke RSUD Labuang Baji Makassar karena kondisinya sudah gawat. Namun, sekitar pukul 13.00 WITA, anak itu tidak dapat tertolong saat sedang ditangani tim medis.
"Ada informasi tadi bahwa yang bersangkutan telah meninggal dunia. Kami dari pemerintah setempat, pemerintah desa, kecamatan bersama unsur puskesmas langsung mengumumkan di masjid bagi warga yang terindikasi gejala keracunan secepatnya segera dievakuasi ke puskesmas dan rumah sakit," ujarnya pula.
Baca juga: Ratusan Warga Keracunan Makanan Usai Santap Hidangan Hajatan
Sejauh ini, dari perkembangan pantauan tim, sudah ada puluhan pasien keracunan itu membaik, dan sebagian sudah dipulangkan. Tetapi bagi pasien yang kondisinya masih lemah tetap mendapatkan perawatan dari Puskesmas Aeng Towa serta rumah sakit.
"Tim kesehatan terus memantau perkembangannya baik di rumah sakit dan puskesmas. Sesuai instruksi Bupati Takalar, semua pengobatan pasien ditanggung Pemkab Takalar, tidak ada dibayar satu sen pun, ini tanggung jawab pemkab," katanya lagi.
Untuk makanan dos tersebut, ujar dia lagi, dipesan melalui katering, tetapi belum diketahui katering itu terdaftar atau tidak, dan apakah biasa dipesan masyarakat sekitar. Pihaknya pun telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dalam hal penyelidikannya.