PYONGYANG - Sebuah laporan terbaru Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengungkapkan Korea Utara (Korut) berhasil mengembangkan rudal nuklir dan balistik meskipun ada sanksi yang menyebabkan ekspor dan impor Korut anjlok.
Panel pakar Korea Utara PBB telah menyelidiki perkembangan di negara pimpinan Kim Jong-un tersebut selama beberapa bulan terakhir.
Meskipun dewan keamanan PBB melarang Korea Utara mengembangkan atau menguji rudal balistik dan fakta bahwa sanksi PBB menciptakan kesulitan ekonomi, namun laporan yang diterbitkan pada Senin (4/10) menemukan bahwa negara itu terus berjalan seperti biasa.
"Selama periode pelaporan, terlepas dari fokus negara pada kesulitan ekonomi yang memburuk, Republik Rakyat Demokratik Korea terus mempertahankan dan mengembangkan program rudal nuklir dan balistiknya,” bunyi laporan itu.
(Baca juga: Peringatkan Biden, Korut Tembakkan Rudal dari Belakang Kendaraan Besar)
Laporan tersebut tertanggal 8 September lalu dan tidak menemukan bahwa Korea Utara telah menguji coba rudal antarbenua selama periode penyelidikan.
Namun, disebutkan bahwa Korea Utara telah melakukan uji coba rudal jarak pendek "menggabungkan teknologi balistik dan panduan". Dua rudal balistik jarak pendek diuji pada Maret lalu.
(Baca juga: Korea Utara Klaim Berhasil Tembakkan Rudal Jarak Jauh)
Para ahli juga mengatakan bahwa Korea Utara terus mencari materi dan teknologi terkait dengan program senjatanya.