Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

WHO Rekomendasikan Booster Covid-19 untuk Orang dengan Masalah Sistem Imun

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 13 Oktober 2021 |05:05 WIB
WHO Rekomendasikan Booster Covid-19 untuk Orang dengan Masalah Sistem Imun
Vaksin booster Covid-19 (Foto: AP via VOA)
A
A
A

NEW YORK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi rekomendasi agar orang dengan sistem kekebalan yang lemah diberi suntikan booster (penguat) vaksin Covid-19. Panel penasihat vaksin WHO mengatakan dosis tambahan akan membantu orang dengan gangguan kekebalan karena vaksinasi standar cenderung kurang efektif bagi populasi tersebut. Mereka berisiko tinggi terkena penyakit Covid-19 yang parah.

Panel tersebut, yang disebut Strategic Advisory Group of Experts on Immunization (SAGE), juga merekomendasikan suntikan booster untuk orang yang berusia di atas 60 tahun yang telah menerima vaksin yang dibuat di China, Sinopharm dan Sinovac. Panel mengutip bukti dalam penelitian di Amerika Latin bahwa vaksin tersebut tidak bekerja dengan baik dari waktu ke waktu.

Panel tidak merekomendasikan dosis booster tambahan untuk populasi pada umumnya dan mengatakan akan meninjau masalah penggunaan booster secara luas pada 11 November mendatang.

(Baca juga: WHO Umumkan Definisi Klinis Pertama tentang Long Covid-19)

WHO telah menyerukan moratorium dosis booster untuk populasi umum hingga akhir tahun untuk memungkinkan lebih banyak orang di seluruh dunia mendapat bagian vaksin pertama.

Dalam perkembangan lain, pada Senin (11/10) pembuat obat Merck telah meminta regulator AS untuk mengesahkan pil buatannya untuk mengobati Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang, yang jika disetujui akan menjadi obat oral pertama untuk penyakit tersebut.

 (Baca juga: 'Pasar Basah' di Asia Masih Terus Beroperasi, WHO dan PETA Minta Ditutup)

Merck mengatakan pil anti virusnya, yang disebut molnupiravir, menurunkan tingkat rawat inap dan kematian sebesar 50% dalam uji coba pasien yang menderita penyakit Covid-19 ringan hingga sedang, dengan sedikitnya satu faktor risiko penyakit tersebut.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement