BALI - Pascagempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,8 yang terjadi pada Sabtu 17 Oktober 2021 dini hari lalu hingga Selasa (19/10/2021) sore masih menyisakan kepedihan dan trauma mendalam bagi masyarakat yang terdampak di Kabupaten Bangli, Bali.
Seperti halnya yang dialami keluarga I Ketut Resep (56), warga Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Sebab, akibat guncangan gempa pada dini hari itu telah menyebabkan rumah yang baru dibangun dua bulan lalu rata dengan tanah.
Baca Juga: Posko Tanggap Darurat Beroperasi untuk Pengungsi Korban Gempa Bali
Beruntung saat kejadian, rumah tersebut tidak ditempati lantaran yang bersangkutan bersama anaknya sedang merantau di Denpasar. Akibat kejadian tersebut, korban menderita kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
"Saya minta ke pemerintah agar ada bantuan sehingga bisa membangun satu kamar atau dua kamar," ujar Nengah Mulya, keluarga korban terdampak.
Meski demikian, sampai saat ini keluarganya belum tersentuh bantuan apa pun. Sementara sesuai catatan di posko penanganan gempa bumi Kabupaten Bangli, hingga Selasa sore telah terdata kerusakan terjadi di 255 titik tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bangli.
Kerusakan tempat suci baik sangah maupun pura sudah tercatat sebanyak 167 unit, kerusakan rumah 141 unit, fasilitas pendidikan sebanyak 21 unit, bangunan dapur 8 unit. Selanjutnya kerusakan fasilitas umum berupa puskesmas dan balai desa sebanyak 14 unit dan kerusakan lainnya seperti kendaraan mencapai belasan. Dari jumlah itu, total estimasi kerugian material yang ditimbulkan telah mendekati lima miliar rupiah.