KABUL – Selepas Sholat Jumat, ada tontonan yang menarik perhatian banyak orang di pusat kota Kabul, Afghanistan tepatnya di Taman Chamn-e-Huzori. Sejumlah pria muda berkompetisi dalam adu gulat tradisional.
Warga Afghanistan menyebut adu gulat tradisional itu “pahlawani”. Peserta diwajibkan menggunakan atasan tunik, satu biru dan satu putih, di setiap pertandingan dan bertelanjang kaki, saat bergulat di lahan yang berdebu.
BACA JUGA: Gadis Bermata Hijau Afghanistan di Sampul National Geographic Dievakuasi ke Italia
Jangan menduga setiap peserta akan hadir dengan atasan tunik masing-masing. Atasan tunik itu digunakan secara bergantian dari satu peserta ke peserta pertandingan berikutnya. Prinsipnya, setiap pegulat berpeluang mengenakan tunik biru atau tunik putih dari peserta sebelumnya.
Tidak ada arena khusus untuk gulat itu. Para penonton yang berkerumun membentuk lingkaran adalah arena adu gulat itu.
BACA JUGA: Ketika Taliban Gelar Parade Militer dengan Peralatan AS dan Rusia
Ismatullah, seorang kontestan berusia 18 tahun, mengaku senang dengan gulat tradisional itu. "Olahraga gulat adalah hobi saya. Saya datang ke sini untuk hiburan dan relaksasi," kata Ismatullah sebagaimana dilansir VOA.
Aturan pertandingannya sederhana. Setiap peserta mewakili provinsinya, dengan nama dan provinsi diumumkan kepada penonton oleh wasit. Setiap pertandingan memiliki empat putaran, dan pemenangnya adalah yang pertama dapat membalikkan tubuh lawannya .