“Karena ledakan kekerasan, geng tidak tinggal terlalu lama di jalan demi keamanan mereka - lebih baik di tempat tertutup. Pada 2021, saya melihat terlalu banyak orang yang terbunuh, yang lainnya dipenjara, jadi sekarang lebih rumit untuk menemukan semua geng dan menghabiskan waktu bersama mereka tanpa menjadi sasaran narkotika,” teragnya.
"Jadi sekarang orang hidup dalam semacam perang melawan teror. Sepuluh tahun yang lalu semuanya lebih terbuka, bebas dan aman,” lanjutnya.
Lalu bagaiman awalnya dia bisa memoto kehidupan geng narkoba di sana? Setelah melakukan perjalanan dari rumahnya di Nantes, Prancis, dengan rekan universitasnya, Jean-Félix memulai proyeknya. Dia kebetulan bertemu sebuah geng ketika dia ingin mengambil foto sebuah rumah yang ditinggalkan.
Seorang pria dengan julukan 'Jordan' mendekat dan bertanya mengapa dia mengambil foto. Kemudian keajaiban pun terjadi. Dia diberi akses ke properti yang ditinggalkan dan dia berhadapan langsung dengan geng lokal bernama Tropilocos.
Geng itu sebetulnya bisa dengan mudah mengambil peralatan Jean-Félix, tetapi sebaliknya, mereka malah tertarik dengannya.
Mereka mengizinkannya untuk mengambil foto mereka dan dia kembali untuk memberi mereka cetakan karyanya. Mereka pun senang dan akhirnya mengundang dia untuk lebih banyak memoto.