JAKARTA – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina berada di titik tertinggi dalam beberapa pekan terakhir memicu kekhawatiran negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), akan terjadinya invasi dan konflik bersenjata di kawasan tersebut.
Aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang dipimpin AS, telah meningkatkan kehadirannya di kawasan, memperingatkan Rusia agar tidak melakukan invasi ke Ukraina. Sementara itu, meski telah berulangkali menyatakan tidak akan melakukan invasi, Moskow telah menempatkan lebih dari 100.000 pasukannya di perbatasan Ukraina.
Pada Rabu (26/1/2022), Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan bahwa Rusia tidak memiliki cukup pasukan untuk melakukan invasi skala penuh ke negaranya. Presiden Ukraina Voldymyr Zelensky pun menggemakan sikap serupa, menyatakan bahwa ancaman invasi Rusia hanyalah “ilusi”.
Melihat perbandingan kekuatan militer antara Rusia dan Ukraina, benarkah Rusia tidak cukup kuat untuk menginvasi Ukraina?
Melansir data dari Global Firepower 2021, Rusia memiliki 3.014.400 personel militer dengan 1.014.000 pasukan aktif. Jumlah ini hampir tiga kali lipat lebih besar dari Ukraina yang memiliki 1.155.000 personel militer dengan hanya 255.000 pasukan aktif.
Ketimpangan lebih besar terlihat dari jumlah mesin perang dan perlengkapan militer.
Rusia dilaporkan memiliki 1.531 jet dan pesawat tempur, 538 helikopter serang, 13.000 unit tank, dan 27.100 kendaraan lapis baja. Di sisi lain, Ukraina hanya memiliki 67 jet dan pesawat tempur, 34 helikopter serang, 2.430 unit tank, dan 11.435 kendaraan lapis baja.
Kekuatan artileri Rusia pun unggul cukup signifikan dengan 4.465 meriam artileri bergerak, dua kali lipat lebih banyak dari Ukraina yang memiliki 2.040 unit artileri.
Di bidang maritim, Rusia memiliki 214 kapal perang kecil berbanding 13 kapal perang yang dimiliki Ukraina.
Follow Berita Okezone di Google News