KIEV – Orang-orang kaya dan pengusaha terkemuka Ukraina, atau para 'oligarki' dilaporkan telah meninggalkan Ukraina di tengah ketegangan yang meningkat dan kemungkinan invasi dari Rusia, demikian dilaporkan media lokal.
Surat kabar Ukrayinska Pravda pada Minggu (13/2/2022) mengklaim bahwa sekira 20 pesawat sewaan dan jet pribadi meninggalkan Kiev dalam satu hari itu. Salah satu jet pribadi yang meninggalkan wilayah udara Ukraina pada Minggu diduga milik orang terkaya negara itu, Rinat Akmetov.
BACA JUGA: Situasi Rusia-Ukraina Kian Panas, Polandia Siap-Siap Terima Banjir Pengungsi
Pravda melaporkan bahwa Akmetov, yang diperkirakan bernilai USD7,1 miliar menurut Forbes, telah meninggalkan Ukraina pada 30 Januari. Orang terkaya kedua Ukraina, Victor Pnchuk, juga dilaporkan telah pergi akhir bulan lalu.
Kedua miliarder itu membantu mendanai Dewan Atlantik, kelompok lobi yang dekat dengan NATO, yang mendorong Kiev untuk bergabung dengan blok militer tersebut, demikian dilaporkan RT.
Beberapa oligarki lain yang diduga Pravda telah melarikan diri dari Ukraina dalam beberapa hari terakhir termasuk politisi dan pengusaha terkemuka Vadym Novynskyi, yang diperkirakan memiliki kekayaan bersih USD1,3 miliar; Orang terkaya kesembilan di Ukraina, Oleksandr Yaroslavsky; mantan anggota parlemen dan pengusaha Verkhovna Rada, Vadim Stolar; dan beberapa tokoh terkenal lainnya, banyak di antaranya masuk dalam daftar 100 orang terkaya versi majalah Forbes Ukraina.
Sejumlah anggota parlemen juga dilaporkan bergegas keluar dari Ukraina. Surat kabar itu mengatakan, mengutip sumber, bahwa perwakilan dari Platform Oposisi Eurosceptic, Partai For Life dan pengusaha Igor Abramovych memesan jet pribadi untuk 50 orang untuk mengangkut mereka ke Wina, Austria.
Namun, beberapa orang yang disebutkan dalam laporan tersebut telah “melarikan diri” dari Ukraina, telah menolak klaim tersebut. Misalnya, pengusaha dan Pemimpin Partai Ukraina adalah Rumah Kami, Borys Kolesnikov, yang, menurut Pravda, meninggalkan negara itu pada Minggu, menyebut laporan itu "berita palsu."