NEW YORK - Pesawat Boeing 737 yang membawa 132 orang jatuh Senin (21/3) pagi di China. Meskipun Boeing 737 telah menghadapi masalah keamanan yang luar biasa tinggi selama tiga tahun terakhir, pesawat yang jatuh itu adalah versi pesawat yang berbeda dari 737 Max yang mengguncang Boeing hingga ke intinya.
Penyebab kecelakaan pesawat yang telah beroperasi sejak 2015 itu belum diketahui. Penerbangan yang dioperasikan oleh China Eastern Airlines, terbang dari kota Kunming di barat daya China ke Guangzhou ketika jatuh. Berikut fakta pesawat Boeing 737.
1. Pesawat Boeing 737-800
Pesawat China Eastern Airlines yang jatuh adalah Boeing 737-800. Ini adalah versi paling umum dari jet Boeing yang sekarang beroperasi, dan ini adalah pekerja keras dari banyak armada maskapai penerbangan.
Baca juga: Ini Sejarah Pesawat Boeing 737 yang Jatuh di China
Layanan pelacakan FlightAware dan Flightradar24 melaporkan pesawat ini adalah pesawat Boeing 737-800 China Eastern Airlines yang jatuh pada Senin (21/3) yang mengakut 132 orang di dalamnya.
Menurut perusahaan analisis penerbangan Cirium, ada 4.502 dari Boeing 737-800 yang sekarang beroperasi di seluruh dunia. Ini membuat pesawat Boeing yang paling umum digunakan saat ini. Ini adalah model pesawat paling umum di Amerika Serikat (AS), yang ada 795 dalam pelayanan, serta di China, yang memiliki 1.177 Boeing tersebut. Dan ini adalah pesawat paling umum kedua yang digunakan di seluruh dunia, di belakang hanya A320 yang dibuat oleh saingan Boeing (BA) Airbus (EADSF).
737-800 adalah pesawat model lama yang telah digantikan oleh 737 Max.
2. Masalah keamanan sebelumnya
Boeing memulai pengiriman 737-800 pada tahun 1998 tetapi belum mengirimkan pesawat versi sipil sejak dua pergi ke China Eastern pada Januari 2020.
Boeing 737-800 adalah bagian dari kelas jet Boeing yang dikenal sebagai 737-NG. Pesawat "Generasi Berikutnya" (Next Generation) memiliki masalah keamanan yang dikutip oleh regulator AS, meskipun tidak ada yang naik ke tingkat yang mengharuskan pesawat di-ground.
Pada 2018 seorang penumpang tunggal tewas di Boeing 737-700, pesawat lain dalam keluarga Next Generation. Dalam kecelakaan itu, bilah kipas mesin pada penerbangan Southwest Airlines pecah dan menyebabkan bagian penutup mesin membentur sisi pesawat. Itu menghancurkan salah satu jendela, dan kabin dengan cepat kehilangan tekanan. Para kru dapat mendaratkan pesawat dengan selamat, tetapi seorang wanita yang duduk di sebelah jendela itu tewas.
Pada 2019, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional merekomendasikan agar Boeing mendesain ulang bagian dari penutup mesin jet untuk mencegahnya terbang ke dalam pesawat jika terjadi kerusakan serupa. Boeing setuju untuk melakukan perubahan.
Di beberapa pesawat yang lebih tua, bagian yang digunakan untuk menahan sayap ditemukan retak. Retakan itu untuk sementara mengandangkan beberapa pesawat 737 NG.
Kecelakaan fatal lainnya yang melibatkan 737-800 telah terjadi ketika pesawat mendarat dalam cuaca buruk dan meleset atau tergelincir dari landasan pacu. Dua ditembak dari langit oleh rudal, yakni satu di Ukraina pada 2014, yang lain di Iran pada 2020.
Menurut Aviation Safety Network, belum ada kecelakaan fatal dengan maskapai China sejak 2010. Boeing mengeluarkan pernyataan pada Senin (21/3) yang mengatakan pihaknya bekerja sama dengan otoritas keamanan AS dan China.
"Pikiran kami bersama penumpang dan awak China Eastern Airlines Penerbangan 5735," terang Boeing.
"Kami bekerja sama dengan pelanggan maskapai kami dan siap mendukung mereka. Boeing telah menghubungi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan pakar teknis kami siap membantu penyelidikan yang dipimpin oleh Administrasi Penerbangan Sipil China,” lanjutnya.
3. 737 Max
Boeing 737 Max mengalami dua kecelakaan fatal yakni pada 2018 dan 2019, yang terbukti disebabkan oleh cacat desain dan menyebabkan pesawat tersebut dilarang terbang secara global.
Kecelakaan-kecelakaan itu mengakibatkan 737 Max dilarang terbang selama 20 bulan, menelan biaya puluhan miliar dolar Boeing. Boeing 737-800 tidak memiliki fitur yang menjadi penyebab kecelakaan 737 Max.
(Susi Susanti)