MAKKAH - Masjid Quba di Madinah, tempat ibadah pertama yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW akan diperbesar sepuluh kali lipat, demikian diumumkan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman.
Pada 2018, MbS, julukan bagi putra mahkota, memerintahkan restorasi 130 masjid bersejarah, yang merupakan bagian dari program revitalisasi nasional pemerintah Arab Saudi.
BACA JUGA: Kisah Kedatangan Nabi Muhammad di Madinah dan Berdirinya Masjid Quba
Putra mahkota percaya pada pentingnya masjid-masjid kuno ini, karena signifikansi agama, sosial, budaya dan arsitekturnya yang kaya.
Diwartakan Arab News, Masjid Quba akan mengalami perkembangan terbesar dalam sejarahnya, diperluas hingga 50.000 meter persegi. Proyek, yang dinamai mengikuti Raja Salman bin Abdulaziz, ini bertujuan meningkatkan kapasitas masjid Quba menjadi 66.000 jamaah.
Area sholat masjid saat ini memiliki luas 5.000 meter persegi, dengan bangunan dan fasilitas seluas 13.500 meter persegi. Saat ini Masjid Quba memiliki kapasitas total untuk 20.000 jemaah.
Putra mahkota mengatakan rencana itu akan memastikan masjid dapat melayani sejumlah besar jamaah selama musim puncak ibadah haji dan umrah. Proyek ini akan tetap melestarikan gaya arsitektur masjid dan monumen lain yang berdekatan.
Halaman yang teduh akan dibangun di empat sisi, yang akan terhubung ke area sholat yang secara struktural tidak melekat pada bangunan saat ini.
BACA JUGA: 4 Masjid Bersejarah di Dunia, Nomor 3 Jadi Warisan UNESCO
Putra mahkota mengatakan revitalisasi akan meningkatkan pengalaman beribadah dan budaya bagi pengunjung.
Ini akan lebih lanjut mengatasi kepadatan penduduk dan meningkatkan keamanan jamaah. Selain itu, sistem jalan akan diubah untuk memberikan akses yang lebih mudah ke masjid.
Sebanyak 57 lokasi, termasuk sumur, ladang dan kebun, akan dikembangkan atau direhabilitasi sebagai bagian dari proyek.
MbS memuji Raja Salman atas komitmennya terhadap inisiatif pelestarian ini, yang merupakan bagian dari tujuan dan sasaran Visi 2030.